Bisakah Reksadana Jadi Alternatif atau Tabungan Utama?

Bareksa • 18 Oct 2019

an image
Ilustrasi anak kecil menabung uang koin di celengan toples kaca

Sebab terdapat jenis reksadana yang memiliki risiko minim dan cukup likuid seperti tabungan dan deposito

Bareksa.com - Sebagian kita mungkin pernah bertanya dalam benak “Apakah investasi reksadana bisa dijadikan pilihan alternatif untuk menabung?”

Ternyata jawabannya bisa! Bahkan reksadana bisa menjadi tabungan utama, jika kita mampu mengaturnya. Mengapa demikian? Sebab terdapat jenis reksadana yang memiliki risiko minim dan cukup likuid seperti tabungan dan deposito, tetapi tetap dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dengan dana yang lebih terjangkau dan fleksibel.

Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang cocok bagi siapa saja, termasuk yang terbatas dalam hal waktu, dana, informasi, dan pengetahuan mengenai investasi. Dengan berbagai pilihan tipe reksadana, pilihan investasi ini pun bisa dijadikan sebagai alternatif tempat untuk menabung.

Manfaat dan Risiko Menabung Reksadana

Setidaknya, ada dua manfaat yang didapat dengan menabung di reksadana. Pertama adalah imbal hasil yang optimal. Pada umumnya, tingkat imbal hasil reksadana pasar uang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan jasa giro atau tabungan dan deposito.

Kedua, menabung di reksadana terbilang cukup mudah dan murah karena tidak perlu menyisihkan dana yang besar dan jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan menabung dan tujuan yang ingin dicapai.

Buktinya adalah jika dibandingkan dengan deposito. Untuk menabung di deposito, biasanya dibutuhkan dana minimal, misalnya Rp5 juta- Rp10 juta. Sedangkan jika menabung di reksadana hanya membutuhkan dana sekitar Rp100 ribu saja.

Selain itu, deposito memiliki jangka waktu dan tak bisa diambil kapan saja. Sedangkan reksadana bisa melakukan penarikan dana kapan saja dan tidak memiliki jangka jatuh tempo. Memang, waktu yang dibutuhkan untuk penarikan tidak secepat menarik dana via ATM. Biasanya dibutuhkan waktu dua hingga tiga hari kerja.

Produk Reksadana Syailendra untuk Tabungan Jangka Pendek

Lalu, tipe reksadanaapa yang cocok untuk menabung? Reksadana pasar uang merupakan pilihan yang tepat. Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang menginvestasikan dananya pada instrumen investasi pasar uang, seperti deposito, SBI, dan efek bersifat utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun. Tipe ini memiliki potensi risiko paling rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.

Bagaimana dari segi keamanan dan risiko kehilangan dana yang telah diinvestasikan? Investasi ini dikelola oleh perusahaan manajer investasi yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seperti investasi lainnya, reksadana pasar uang juga memiliki risiko dan tidak dijamin. Karena itu, pastikan memahami semua risiko yang mungkin terjadi sebelum membelinya.

PT Syailendra Capital memiliki Syailendra Dana Kas dan Syailendra Sharia Money Market Fund yang merupakan produk reksadana pasar uang dengan memberikan tingkat pengembalian yang menarik serta likuiditas yang tinggi. Hal ini berkat strategi penempatan pada instrumen pasar yang dipilih secara selektif guna memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu singkat.

Komposisi Syailendra Dana Kas saat ini adalah obligasi yang memiliki sisa jatuh tempo di bawah satu tempo dan instrumen pasar uang lainnya seperti deposito berjangka (time deposit).

Sedangkan untuk Syailendra Sharia Money Market Fund saat ini komposisinya adalah instrumen pasar uang Syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan/atau efek syariah berpendapatan tetap termasuk sukuk yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun dan/atau deposito syariah dalam mata uang rupiah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Untuk kedua produk reksadana pasar uang yang bisa dibeli di Bareksa tersebut, biaya investasi awal yang dibutuhkan terbilang sangat kecil, di mana Syailendra Dana Kas dapat dibeli mulai dari Rp10.000 dan Syailendra Sharia Money Market Fund dapat dibeli mulai dari Rp50.000.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.

Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.