Top 5 Reksadana Indeks di Bareksa Untung hingga 8,15 Persen Setahun

Bareksa • 28 Aug 2019

an image
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi surat utang negara yang digambarkan dengan tumpukan uang koin uang receh dengan panah ke atas dan pot berisi tanaman.

Saat ini terdapat 5 reksadana indeks yang tersedia di Bareksa

Bareksa.com - Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur pada 21-22 Agustus 2019 sudah memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Meski kurang menyenangkan bagi yang biasa menabung di deposito, kabar ini justru positif buat para investor reksadana khususnya bagi reksadana berbasis saham dan obligasi.

BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) turun 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen. Bagi industri reksadana, keputusan BI ini akan memberikan dampak positif, terutama jenis reksadana pendapatan tetap.

Penurunan suku bunga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan laba emiten antara lain dari efek biaya bunga yang lebih rendah setelah pemangkasan suku bunga. Kemudian, dengan suku bunga turun, yield (imbal hasil) surat utang negara akan turun, berarti harganya akan naik.

Tentu hal ini bisa menguntungkan investor yang memegang obligasi atau surat utang, termasuk reksadana.

Top 5 Reksadana Indeks di Bareksa (1 Tahun)

Di tengah tren suku bunga turun ini, reksadana indeks saham terbaik yang ada di marketplace investasi Bareksa bisa tumbuh tinggi. Bahkan, ada yang mencatat imbal hasil (return) 8,15 persen dalam setahun terakhir, atau berada di atas benchmark IHSG.

Lima reksadana indeks dengan return tertinggi di Bareksa setahun terakhir (per 26 Agustus 2019) adalah RHB Sri Kehati, Syailendra MSCI Value Index, Avrist IDX30, CIMB Principal IDX30, dan Kresna Indeks 45.

Rincian lengkap pertumbuhan produk-produk ini bisa dilihat dalam tabel berikut :

Top 5 Reksadana Indeks Return Tertinggi Setahun (26 Agustus 2019)

Sumber : Bareksa.com

Reksadana indeks saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA02/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.