Ini Cara Nabung Rp9 ribuan per Hari di Reksadana untuk Beli Realme X

Bareksa • 16 Jul 2019

an image
Realme X (letsgetinspire.com)

Harga Realme X termahal dipatok 1.799 yuan atau sekitar Rp3,7 juta untuk varian RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB

Bareksa.com - Realme X telah dirilis secara global lewat acara di Beijing, China, pada 15 Mei lalu. Kini, pihak Realme Indonesia mengonfirmasi ponsel tersebut dipastikan akan meluncur di Tanah Air dalam waktu dekat. Mengutip Kompas Tekno, Senin (15/07/2019), pihak Realme memastikan akan meluncurkan Realme X di Indonesia pada tanggal 25 Juli.

Realme X, sebagaimana diungkapkan melalui beberapa bocoran yang telah beredar, ponsel ini akan hadir dengan modul kamera pop-up. Ponsel ini menjadi desain kamera pop-up pertama dari Realme, anak perusahaan Oppo. Realme X dilengkapi dengan kamera pop-up pegas yang terbuka hanya dalam 0,72 detik.

Smartphone Realme X dibekali dengan layar Full HD + AMOLED 6,53 inci dengan resolusi layar 2340 × 1080 piksel dan perlindungan Corning Gorilla Glass 5. Ponsel ini ditenagai chip Snapdragon 710, RAM hingga 6 GB, penyimpanan hingga 128 GB, serta baterai kapasitas 3.765 mAh dengan teknologi pengisian daya cepat Oppo, VOOC 3.0.

Sebagai informasi, Realme X hadir dalam dua varian warna, yaitu steam white dan punk blue. Harga Realme X saat peluncuran di Beijing dibanderol dengan harga termurah 1.499 yuan (sekitar Rp3,1 juta) untuk varian RAM 4 GB dan penyimpanan 64 GB. Sementara harga Realme X termahal dipatok di angka 1.799 yuan atau sekitar Rp3,7 juta untuk varian RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB.

Tertarik untuk memiliki ponsel pintar tersebut? Sebisa mungkin jangan sampai berutang ya, karena kalau nanti tidak mampu membayar justru harganya jadi lebih mahal dan akan membebani keuangan kamu.

Bagi kamu yang ingin mengumpulkan uang lebih cepat, ada cara sederhana untuk melakukan hal tersebut dengan cara menginvestasikan uang di reksadana yang mampu memberikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan hanya sekadar menabung di bank.

Simulasi Reksadana

Bagi kamu yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli Realme X tersebut, kamu dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang ke produk investasi yaitu reksadana campuran yang memberikan keuntungan cukup tinggi dengan risiko moderat.

Untuk menghitungnya, mari kita gunakan simulasi Bareksa, yang menggunakan data historikal reksadana.


Sumber: Bareksa

Misalkan Anda mampu menyisihkan uang Rp270.000 secara rutin tiap bulannya atau sekitar Rp9.333 per hari selama satu tahun, lalu diinvestasikan ke dalam produk reksadana pasar uang Prospera Dana Lancar. Reksadana ini dikelola oleh PT Prospera Asset Management.


Sumber: Bareksa

Alhasil uang pokok investasi yang berhasil Anda kumpulkan selama satu tahun Rp3,64 juta. Ternyata, tidak sampai di situ saja, uang tersebut berkembang dan berhasil tumbuh Rp147.459 (4,05 persen) dalam periode satu tahun (15 Juli 2018 hingga 15 Juli 2019), sehingga total uang Anda menjadi Rp3,81 juta.

Dengan demikian, uang yang berhasil Anda simpan dan investasikan ke dalam reksadana pasar uang itu telah mencukupi keinginan untuk membeli smartphone Realme X.

Mengapa Reksadana Bisa Untung?

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.