Uang Recehan Jangan Dibuang, Investasikan di Reksadana

Bareksa • 11 Jun 2019

an image
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi surat utang negara yang digambarkan dengan tumpukan uang koin uang receh dengan panah ke atas dan pot berisi tanaman.

Berinvestasi di Sucorinvest Flexi Fund selama 3 tahun memberikan imbal hasil 21,77 persen

Bareksa.com - Seringkali kita menyepelekan uang kembalian atau uang receh. Malahan ada beberapa orang yang tidak mau mengambil uang kecil tersebut karena takut memenuhi dompet atau sakunya.

Padahal, sedari kecil orang tua mengajarkan kita untuk menyimpan uang kecil ke dalam celengan. Setelah celengan tersebut penuh, baru kemudian celengan tersebut dipecahkan dan terkumpul uang yang begitu banyak dari yang sebelumnya hanya uang recehan.

Menabung di dalam celengan tentunya sangat baik apabila dilakukan sedari kecil. Namun ada cara yang lebih baik agar menabung tersebut bisa memberikan multiplier effect yang lebih besar.

Salah satu cara menabung tersebut adalah di reksadana. Saat ini, menabung di reksadana bisa dimulai dari nominal yang paling kecil, yakni Rp10.000. Beberapa perusahaan manajemen investasi sudah mulai meluncurkan produk investasi dengan nominal tersebut.

Kamu juga bisa tetap menabung di celengan, lalu mengumpulkan uangnya untuk diinvestasikan di reksadana. Semakin besar investasi yang kamu tanamkan, tentunya akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

Simulasi Reksadana

Kamu bisa mulai mengumpulkan uang recehan kamu Rp10.000 per hari atau Rp300 ribu per bulan ke salah satu reksadana, yakni reksadana campuran, Sucorinvest Flexi Fund dari PT Sucorinvest Asset Management.


Sumber : Bareksa

Setelah menabung selama 3 tahun di reksadana tersebut, dana yang kamu miliki akan menjadi Rp13,16 juta dengan rincian dana investasi Rp10,81 juta dan imbal hasil investasi Rp2,35 juta. 


Sumber : Bareksa

Dengan uang tersebut banyak hal yang bisa kamu lakukan, yakni membeli Macbook terbaru, jalan-jalan ataupun diinvestasikan lagi untuk hasil yang lebih maksimal.

Imbal hasil yang diterima inipun lebih tinggi dari deposito. Sebab reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana campuran sendiri merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, obligasi, dan pasar uang dengan proporsi yang berbeda dari reksadana saham, pendapatan tetap, maupun pasar uang. Biasanya, proporsi dari saham dan obligasi lebih mendominasi reksadana ini.

Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu besar. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.