Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Dua Reksadana Campuran Ini Meroket

Bareksa • 23 May 2019

an image
Ilustrasi investasi secara online yang digambarkan dengan grafik di dalam tablet gadget dipegang oleh investor dengan latar belakang kalkulator dan kertas berisi kinerja saham obligasi reksadana surat utang negara.

Syailendra Balanced Opportunity Fund dan Cipta Dinamika mencetak return 2,09 persen dan 0,99 persen dalam sehari

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -7,41  persen
Indeks Reksadana Saham : -5,79  persen
Sucorinvest Maxi Fund : 0,29 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -6,22 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 3.47 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -4,2 persen
Schroder Dana Kombinasi : 0,33 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -4,42 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : -3,46 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -1,27 persen
MNC Dana Likuid : 0,54 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -1,31 persen
MNC Dana Syariah : 0,47 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,38 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,57 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,33 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,53 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 22 Mei 2019 turun 0,2 persen ke level 5.939,64. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp702 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 8 persen, pada 22 Mei 2019.

Meskipun IHSG melemah, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif pada perdagangan 22 Mei 2019, yaitu Syailendra Balanced Opportunity Fund dan Cipta Dinamika.

Reksadana Syailendra Balanced Opportunity Fund mencetak imbal hasil (return) 2,09 persen dalam sehari pada 22 Mei 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode April 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT United Tractors Tbk (UNTR), TDP-BJBBE, dan TDP-VICSEN.

Sedangkan reksadana Cipta Dinamika mencetak imbal hasil (return) 0,99 persen dalam sehari pada 22 Mei 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode April 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0072 (FR0072), Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 (TAXI01), saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.