
Bareksa.com - Perdagangan bursa saham hampir mendekati akhir periode kuartal pertama 2019, performa pasar saham domestik masih terbilang cukup positif di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,65 persen (year to date/YtD) dari awal tahun hingga penutupan perdagangan Rabu, 20 Maret 2019.
Satu hal yang cukup menarik yaitu kinerja reksadana campuran secara umum justru berhasil mencatatkan kinerja terbaik dibandingkan jenis reksadana lainnya, bahkan mengalahkan kinerja reksadana saham.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana campuran berhasil mencatatkan imbal hasil (return) tertinggi dengan 3,54 persen, disusul indeks reksadana saham (3,14 persen), kemudian indeks reksadana pendaparan tetap (2,6 persen), dan indeks reksadana pasar uang 1,28 persen.
Apabila ditelusuri lebih dalam, produk reksadana campuran yang menjadi juara secara YtD diraih oleh produk Setiabudi Dana Campuran yang dikelola oleh PT Setiabudi Investment Management.
Sumber: Bareksa
Sejak awal tahun ini, Setiabudi Dana Campuran telah mencatatkan kenaikan 7,53 persen YtD, jauh di atas kinerja tolok ukur pasar saham (IHSG) maupun indeks reksadana campuran.
Sebagai informasi, hingga Februari 2019, Setiabudi Dana Campuran telah memiliki dana kelolaan Rp30,85miliar. Reksadana yang telah diluncurkan sejak 25 September 2017 tersebut dikelola oleh PT Setiabudi Investment Management.
Setiabudi Dana Campuran bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang optimaldalam jangka menengah panjang dengan peningkatan modal dan penghasilan melalui investasi ke dalam Efek bersifat ekuitas dan Efek Bersifat Utang serta dapat berinvestasi pada instrumen pasaruang dengan berpegang pada proses investasi yang sistematis dan memperhatikan risiko investasi.
Adapun kebijakan investasi reksadana Setiabudi Dana Campuran yaitu:
- Minimum 1 persen (satu persen) dan maksimum 79 persen (tujuh puluh sembilan persen) pada efek bersifat ekuitas
- Minimum 1 persen (satu persen) dan maksimum 79 persen (tujuh puluh sembilan persen) pada efek bersifat utang
- Minimum 0 persen (nol persen) dan maksimum 79 persen (tujuh puluh sembilan persen) pada instrumen pasar uang tidak lebih dari 1 (satu) tahun
Melansir dari fund fact sheet per Februari 2019 PT Setiabudi Investment Management, berikut top holdings aset yang ada dalam portofolio Setiabudi Dana Campuran :
• PT Adaro Energy Tbk (equity/saham)
• PT Bank Maybank Indonesia Tbk (bonds/obligasi)
• PT Indo Tambangraya Megah Tbk (equity/saham)
• PT Maybank Indonesia Finance (bonds/obligasi)
• PT United Tractors Tbk (equity/saham)
Sebagai informasi, reksadana Setiabudi Dana Campuran dapat dibeli di Bareksa hanya dengan minimal pembelian awal Rp1 juta . Adapun bank kustodiannya yaitu PT Bank Central Asia Tbk.
Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu besar.
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang ditujukan bagi calon investor yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang investasi, tetapi mempunyai keinginan untuk mengalami pertumbuhan uang melalui investasi.
Secara sederhana, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Jika Anda berinvestasi di reksadana, berarti Anda menitipkan uang pada pihak yang sudah mengerti cara mengelolanya agar uang Anda berkembang.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.