Pusing dengan Kenaikan Biaya Pendidikan Anak? Ini Cara Cerdas untuk Mengatasinya

Bareksa • 14 Mar 2019

an image
Ilustrasi anak kecil siswa sekolah tersenyum senang bahagia sedang memakai tas ransel backpack bersiap untuk sekolah libuaran

Inflasi biaya pendidikan mencapai 10 persen per tahun, return indeks reksadana saham 233 persen dalam 10 tahun terakhir

Bareksa.com - Setiap orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, apalagi untuk masalah pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, pendidikan anak memang sangatlah penting.

Namun, tanpa disadari sebenarnya biaya pendidikan anak terus meningkat setiap tahunnya lho. Bahkan dapat dikatakan biaya pendidikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan biaya lainnya.

Biaya pendidikan akan mengalami inflasi setiap tahunnya. Kenaikan biaya pendidikan bahkan bisa berkisar 10 persen per tahun. Tentunya Anda ingin menyekolahkan anak dari SD, SMP, SMA, bahkan hingga kuliah kan? Jika bisa anak disekolahkan setinggi-tingginya.

Total biaya pendidikan dari SD hingga kuliah bisa dikatakan cukup besar, apalagi biaya kuliah. Contohnya saja jika biaya kuliah anak Anda dari masuk hingga lulus misalnya sekitar Rp150 juta.

Dengan estimasi inflasi biaya pendidikan 10 persen per tahun, maka 10 tahun lagi biaya kuliah tersebut akan menjadi Rp389 jutaan. Wow, angka yang sangat besar bukan?

Ditambah lagi, sebagian universitas di Indonesia ada yang menaikkan biaya 10 persen per tahun. Tidak terbayang betapa mahalnya biaya kuliah di masa yang akan datang nanti.

Tetapi, sayangnya masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak segera mempersiapkan dana pendidikan anak. Karena itu, Anda perlu menyiapkan pendidikan anak sedini mungkin dan segera mengambil tindakan mulai dari sekarang.

Untuk itu, pada kesempatan kali ini Bareksa akan coba membahas bagaimana cara cerdas yang bisa Anda tempuh untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Cara cerdas yang perlu Anda lakukan untuk menyiapkan dana pendidikan anak adalah dengan berinvestasi.

Investasi berfungsi sebagai kendaraan yang dapat membantu Anda untuk sampai pada tujuan keuangan Anda dalam jangka panjang yaitu dana pendidikan anak. Anda perlu melakukan investasi sesegera mungkin. Jangan menunda-nunda dalam berinvestasi. Mengapa demikian? Karena, dalam investasi waktu memainkan peranan sangat penting.

Jika Anda memulai investasi sedini mungkin, maka dana yang Anda investasikan bisa lebih sedikit. Selain itu, investasi Anda juga dapat lebih mudah dikelola.

Sekarang ini sudah terdapat berbagai macam instrumen investasi yang dapat Anda pilih, reksadana adalah salah satu yang menarik karena mampu menghasilkan pertumbuhan cukup signifikan dalam jangka panjang.

Indeks Reksadana Saham


Sumber: Bareksa

Hal tersebut tercermin dari grafik indeks reksadana saham yang dalam 10 tahun terakhir menghasilkan imbal hasil (return) mencapai 233,35 persen, atau dengan kata lain memiliki rata-rata pertumbuhan 23,34 persen. Fantastis bukan?

Meskipun sempat mengalami fluktuasi dalam beberapa waktu tertentu, namun secara umum tren jangka panjang dari pergerakan indeks reksadana saham terus beranjak naik. Hal tersebut membuktikan bahwa reksadana saham dapat menjadi pilihan investasi yang cocok dalam jangka panjang.

Simulasi Reksadana

Agar lebih meyakinkan, mari kita simulasikan uang Anda jika berinvestasi di reksadana saham. Katakan estimasi dana pendidikan anak Anda dalam sepuluh tahun ke depan berdasarkan hitungan di awal tadi adalah sekitar Rp389 jutaan.

Kemudian Anda mampu menyisihkan uang secara rutin Rp1 juta per bulan untuk investasi, akan jadi seberapa banyakkah hasil yang didapat dalam sepuluh tahun ke depan dengan estimasi rata-rata pertumbuhan 23,34 persen per tahunnya?


Sumber: Bareksa

Berdasarkan kalkulator investasi Bareksa, uang rutin yang Anda sisihhkan Rp1 juta per bulan kalau diinvestasikan ke dalam reksadana saham dalam sepuluh tahun mendatang akan menjadi Rp466,59 juta.

Dana tersebut sudah menutupi estimasi dana pendidikan anak yang mencapai Rp389 jutaan tadi, menarik bukan? Sebuah cara yang terlihat sederhana namun bila ditekuni secara disiplin akan sangat bermanfaat bagi keuangan Anda terutama dalam menyiapkan dana pendidikan anak. Jadi kapan mau investasi reksadana saham?

Top 10 Reksadana Saham Return Tertinggi 10 Tahun (per 13 Maret 2019)


Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa top 10 reksadana saham yang berhasil mencetak return tertinggi dalam waktu 10 tahun (per 13 Maret 2019) berhasil mencetak return antara 359 persen hingga 458 persen.

Reksadana saham dengan return tertinggi dicatatkan oleh Pratama Saham dengan return 458,17 persen. Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal dan penjualan kembali Rp500.000.

Di urutan kedua ada reksadana saham Schroder Dana Prestasi yang membukukan return 417,1 persen dalam 10 tahun terakhir. Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal dan penjualan kembali Rp100.000.

Di posisi ketiga ada reksadana saham Trim Kapital Plus dengan return 415,25 persen dalam 10 tahun. Reksadana ini juga bisa dibeli di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal dan penjualan kembali Rp100.000.

Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi pula dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Untuk mempelajari lebih lanjut soal menabung di reksadana, baca ini : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.