Apa Itu Reksadana Campuran? Ini Potensi Keuntungan dan Risikonya

Bareksa • 08 Mar 2019

an image
Ilustrasi investor pria karyawan pekerja kantoran duduk tersenyum sambil membayangkan hasil investasi saham reksadana obligasi surat utang dengan latar belakang grafik dan layar komputer.

5 produk reksadana campuran return tertinggi berhasil mencatatkan pertumbuhan 36 - 71 persen dalam 3 tahun

Bareksa.com - Di dunia investasi, ada jenis reksadana yang nama maupun kenikmatannya seperti es campur. Reksadana campuran namanya.

Es campur terdiri atas berbagai macam isi, seperti kolang-kaling, alpukat, nangka, kelapa muda, nanas, susu, dan cincau. Masing-masing isi itu bisa dijadikan es sendiri-sendiri dan tetap nikmat.

Demikian juga reksadana campuran. Seperti tertulis di situs informasi Otoritas Jasa Keuangan, reksadana campuran adalah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain ekuitas (saham), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito).

Bagi Anda yang baru ingin mulai berinvestasi di reksadana, jenis reksadana campuran mungkin bisa menjadi pilihan yang paling ideal. Walaupun, dari berbagai jenis reksadana yang ada, jenis reksadana campuran bisa dikatakan tidak begitu populer di Indonesia.

Reksadana campuran sering juga disebut sebagai hybrid funds. Reksadana campuran terdiri dari gabungan antara ekuitas (saham), surat utang(obligasi), dan pasar uang (deposito). Masing-masing alokasinya merupakan kombinasi antara efek ekuitas (saham), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito) yang tidak melebihi 79 persen.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dalam satu reksadana campuran harus ada investasi sahamnya dan ada obligasinya.

• Apakah boleh jika 90 persen isinya obligasi? Tidak Boleh, karena ini akan menjadi reksadana pendapatan tetap.
• Apakah boleh jika 90 persen isinya saham? Tidak Boleh, karena ini akan menjadi reksadana saham.

Tetapi...

• Apakah boleh jika 79 persen isinya obligasi? Boleh, karena batas minimal reksadana pendapatan tetap adalah 80 persen isinya efek surat utang (obligasi).
• Apakah boleh jika 79 persen isinya saham? Boleh, karena batas minimal reksadanasaham adalah 80 persen isinya efek ekuitas (saham).

Kebanyakan investor memang lebih tertarik dengan reksadana saham, obligasi ataupun pasar uang. Padahal, reksadana campuran menawarkan keuntungan unik yang tidak dimiliki reksadana jenis lain.

Saat kita berinvestasi, sangat penting untuk menentukan alokasi terhadap jenis aset yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita masing-masing. Namun, kita sering kali terpancing emosi dan kehilangan disiplin.

Melalui reksadana campuran, kita hanya harus disiplin dalam memastikan penempatan investasi sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat sebelumnya.

Reksadana campuran cocok untuk investor individu yang memiliki profil risiko moderat dan memiliki tujuan jangka menengah panjang (3 –  5 tahun atau lebih).

Investasi reksadana campuran relatif lebih aman. Sebab kebijakan investasinya fleksibel, tidak kaku seperti "cowok yang baru nge-date untuk pertama kalinya". Contohnya kalau bursa saham lagi loyo, investasi bisa lebih difokuskan pada obligasi atau pasar uang.

Lalu saat bursa saham lagi bergairah, porsi investasi di saham bisa ditingkatkan. Tapi, dalam kasus seperti itu, kita melalui manajer investasi tidak bisa langsung mengalihkan seluruh investasi reksadana campuran ke pasar saham buat memetik keuntungan sebesar-besarnya.

Dengan melakukan investasi reksadana campuran, artinya risiko investasi kita tersebar karena adanya diversifikasi ke berbagai instrumen aset. Saat satu porsi instrumen menghasilkan kerugian, porsi lain bisa saja memberikan keuntungan yang besar.

Hal itu juga berarti pemasukan dari jenis investasi ini tak tetap, bergantung pada porsi instrumen yang dipilih manajer investasi.

Bagaimana Kinerja Reksadana Campuran?

Berdasarkan 35 reksadana campuran yang dijual Bareksa, dalam waktu tiga tahun terakhir (per 5 Maret 2019), kinerja 35 produk tersebut memiliki rata-rata imbal hasil (return) 21,81 persen.

Sumber: Bareksa

Bahkan 5 produk reksadana campuran dengan return tertinggi berhasil mencatatkan pertumbuhan 36 persen hingga 71 persen dalam 3 tahun. Menarik bukan?

Tertarik untuk mencoba berinvestasi di reksadana campuran? Sebagai informasi, mayoritas reksadana campuran yang dijual di Bareksa bisa dibeli hanya dengan modal awal Rp100.000, sangat terjangkau bukan?

Dengan modal awal tersebut, calon investor yang memiliki dana terbatas juga bisa ikut mencicipi potensi keuntungan yang ditawarkan reksadana campuran. Jadi kapan mau mulai ikutan?

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.