Tahun Pemilu, Reksadana Mana Kinerjanya Paling Kinclong?

Bareksa • 28 Feb 2019

an image
Petugas menyortir dan melipat surat suara Pemilu di Gudang KPU Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019). ANTARA FOTO/Saiful Bahri/aww.

IHSG konsisten mencatatkan kenaikan bahkan dengan persentase yang cukup fantastis di kala tahun Pemilu

Bareksa.com - Hajatan rutin lima tahunan pesta demokrasi Indonesia melalui pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) akan digelar serentak pada 17 April 2019 mendatang.

Situasi dan kondisi yang aman serta kondusif bisa menjadi sentimen positif tersendiri bagi pergerakan pasar saham, seperti yang telah terjadi pada tahun-tahun politik sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, Indonesia akan menghadapi pilpres dan pileg serentak di tanggal yang sama pada tahun ini.

Banyak pihak optimistis dengan kondisi pasar, sebab jika mengikuti pola atau kecenderungan yang terjadi dalam setiap tahun penyelenggaraan Pemilu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu melesat.

Seperti diketahui bahwa salah satu gagasan penting dalam analisis teknikal adalah bahwa sejarah cenderung berulang (history will repeat itself), terutama dalam hal pergerakan harga. Sifat berulang dari pergerakan harga dikaitkan dengan psikologi pasar.

Dengan kata lain, pelaku pasar cenderung memberikan reaksi yang konsisten terhadap rangsangan pasar yang sama dari waktu ke waktu.

Bisa jadi ini bukan pola baku, tetapi paling tidak statistik telah membuktikan bahwa pada saat pemilu rata-rata IHSG bisa naik hingga 55,97 persen. Angka tersebut dihitung berdasarkan kinerja IHSG selama empat pemilu terakhir pasca era reformasi.

Berikut historikal pergerakan IHSG dalam empat pemilu terakhir :


Sumber: BEI, diolah Bareksa

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa IHSG konsisten mencatatkan kenaikan bahkan dengan persentase yang cukup fantastis di kala tahun pemilu. Dari kecenderungan tersebut, kita boleh optimistis bahwa IHSG bisa mencatatkan kinerja positif di tahun 2019.

Di sisi lain, manisnya historis kinerja IHSG di tahun politik juga turut dirasakan oleh kinerja reksadana.

Kira-kira reksa dana jenis apakah yang mencatatkan kinerja paling kinclong saat tahun politik?


Sumber: Indeks Reksadana Bareksa

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa reksadana yang menunjukkan kinerja paling kinclong jika diukur dengan rata-rata kinerja indeksnya adalah reksadana saham. Dalam tiga Pemilu terakhir reksadana saham memiliki rata-rata kenaikan hingga 46,92 persen.

Kemudian di urutan kedua ditempati reksadana campuran (25,18 persen), di urutan ketiga reksadana pendapatan tetap (11,08 persen), dan terakhir reksadana pasar uang (6,58 persen).

Karena itu, bertepatan dengan gelaran Pemilu yang diselenggarakan 17 April 2019 nanti, maka dapat dikatakan reksadana saham dapat menjadi pilihan paling tepat untuk berinvestasi dibandingkan ketiga jenis reksadana yang laainnya, jika mengacu pada kinerja historis tiga gelaran Pemilu terakhir.

Tertarik untuk mencoba mulai investasi di reksadana saham?

Sebagai informasi, mayoritas reksadana saham di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.