Reksadana Hari Ini : IHSG Anjlok, Return Reksadana Campuran Ini Tetap Melonjak

Bareksa • 19 Dec 2018

an image
Ilustrasi investor trader sedang memantau pergerakan investasi saham reksadana secara online melalui hp, smartphone dan komputer laptop

Archipelago Balance Fund dan TRIM Kombinasi 2 mencetak return 27,99 persen dan 12,36 persen YtD 2018

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 1,16  persen
Indeks Reksadana Saham : 0  persen
HPAM Ultima Ekuitas 1 : 6,68 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,03 persen
HPAM Syariah Ekuitas : 6.11 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksa Dana Campuran : 0,52 persen
HPAM Flexi Plus : 4,93 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 2,26 persen
Cipta Syariah Balanced : 0,5 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,17 persen
Manulife Obligasi Unggulan : 1,5 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,21 persen
Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,81 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,42 persen
Lancar Victoria Merkurius : 0,6 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,33 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,56 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 18 Desember 2018 turun 0,12 persen ke level 6.081,87. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp916 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 8,13 persen, pada 18 Desember 2018.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana campuran dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan risiko investasi.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak return 27,99 persen dan 12,36 persen sejak awal tahun sampai dengan 18 Desember 2018 (year to date). Dua reksadana tersebut adalah Archipelago Balance Fund dan TRIM Kombinasi 2.

Reksadana Archipelago Balance Fund mencetak return  27,99 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Ob. I Agung Podomoro Land II 2014, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), dan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS).

Sedangkan reksadana TRIM Kombinasi 2 mencetak return 12,36 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dan Obligasi BKLJT IV SMF Thp IV Thn 2018 SR A.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.