Dengan Modal Kecil, Nabung Reksa Dana di DOKU Itu Lebih Untung

Bareksa • 29 May 2017

an image
Stock Photo - business, money, finance, people and gesture concept - smiling woman with dollar cash money pointing finger on you over blue background, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_dolgachov'>dolgachov / 123RF Stock Photo</a>

Selain itu, risikonya pun relatif rendah dengan potensi untung 7% setahun

Bareksa.com – Masih zaman menabung di bank atau celengan saja? Kini sudah ada reksa dana pasar uang yang bisa menjadi wadah penyimpanan dana masyarakat yang aman dan menguntungkan

Selain memiliki risiko yang hampir sama dengan tabungan, reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan alternatif yang lebih menguntungkan. Bahkan, untuk tujuan dengan nominal tertentu, modal yang dibutuhkan pun relatif lebih rendah.

Reksa dana pasar uang sendiri adalah produk keuangan yang berbentuk kumpulan aset (portofolio efek) yang dikelola secara profesional dan berpengalaman oleh Manajer Investasi. Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), isi portofolio reksa dana pasar uang meliputi deposito dan surat utang jangka pendek (kurang dari setahun). Sehingga, risikonya pun relatif rendah sama seperti deposito perbankan. 

Mari kita bandingkan menabung di bank dan reksa dana pasar uang. Pada beberapa bank besar, bunga tabungan yang diberikan hanya sekitar 0,7-1 persen per tahun dan itu belum termasuk dipotong pajak atau biaya administrasi bulanan lain. Dengan kondisi ini, keuntungan yang didapat dari tabungan kita di bank tidak maksimal.

Apabila kita berencana memiliki uang Rp10 juta dalam 5 tahun (60 bulan) ke depan, maka per bulan kita harus bisa menyisihkan uang sekitar Rp162.604 untuk ditaruh di rekening bank. Hal ini dengan asumsi bunga tabungan 1 persen per tahun (berdasarkan Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa). Namun, kita perlu menyisihkan uang lebih lagi karena ada biaya pajak dan biaya administrasi bulanan untuk rekening di bank.

Gambar: Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa

Sumber: Bareksa.com

Namun, lain halnya dengan menabung di reksa dana pasar uang. Selain potensi keuntungan (return) yang lebih besar, hasil menaruh uang di reksa dana pun tidak dikenakan pajak atau biaya administrasi lainnya seperti menabung di bank. Ambil contoh dua produk reksa dana pasar uang yang tersedia pada aplikasi e-wallet DOKU, yakni reksa dana Cipta Dana Cash dan Bahana Likuid Syariah dengan potensi return yang dihasilkan sebesar 6-7,5 persen dalam setahun terakhir. Lebih jelasnya seperti yang tampak pada tabel di bawah ini. (Baca juga: Ini Cara Menabung Reksa Dana Melalui Bareksa dengan Mobile Wallet DOKU)

Tabel: Kinerja Reksa Dana Pasar Uang yang Tersedia di e-wallet DOKU (per tanggal 24 Mei 2017)

Sumber: Bareksa.com

Sebagai tambahan informasi, e-wallet DOKU merupakan salah satu perusahaan financial technology (fintech) yang bekerja sama dengan Bareksa.com sebagai agen penjual reksa dana untuk memasarkan produk reksa dana berbasis aplikasi sejak akhir tahun 2016 kemarin. (Baca juga: Bareksa + DOKU Luncurkan Tabungan Reksa Dana untuk Pengguna Mobile Wallet)

Dengan potensi hasil return sekitar 7,5 persen setahun pada produk reksa dana pasar uang Cipta Dana Cash (sebagai contoh), apabila kita berencana memiliki uang Rp10 juta dalam 5 tahun (60 bulan kedepan), maka hanya diperlukan sekitar Rp137.880 per bulan seperti yang ditunjukkan pada Kalkulator Investasi Bareksa di bawah ini.

Gambar: Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa

Sumber: Bareksa.com

Dengan menabung di bank Rp162.604 per bulan dalam 5 tahun akan terkumpul sebesar Rp9,76 juta atau hanya tumbuh sekitar 2,46 persen untuk menjadi Rp10 juta. Sementara itu, untuk mencapai hasil yang sama, pada contoh pilihan reksa dana pasar uang yakni Cipta Dana Cash, uang yang ditabung sebesar Rp137.880 per bulan dengan jangka waktu yang sama. Jadi, modal reksa dana pasar uang ini hanya Rp8,27 juta, yang tumbuh sekitar 14,68 persen untuk menjadi Rp10 juta.

Berdasarkan kalkulator tersebut, ada selisih modal Rp24.724 per bulan, alias Rp1,48 juta selama 5 tahun antara menabung di reksa dana dan di rekening bank. Dalam hal ini, tentunya pertumbuhan aset yang terjadi pada reksa dana pasar uang jauh lebih besar dibandingkan hanya menabung biasa di bank. Ini artinya untuk mencapai tujuan keuangan yang sama, menabung di reksa dana membutuhkan modal yang lebih kecil ketimbang menabung di bank. 

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menabung di reksa dana dengan modal yang lebih kecil untuk tujuan keuangan yang besar.

(hm)

***

Belum punya akun DOKU?
- Cara buka akun DOKU, klik tautan ini
- Daftar reksa dana Bareksa di DOKU, klik tautan ini
- Beli reksa dana di DOKU, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.