FUND BRIEF: IHSG di Zona Negatif, Performa Sucorinvest Fund Kalahkan Benchmark

Bareksa • 03 Nov 2016

an image
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

IHSG ditutup melemah 0,20% didorong dari pelemahan sektor perkebunan dan properti yang turun 1,60% dan 1,36%

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Maxi Fund (8,22%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (4,75%)
3) Reksa Dana Campuran: Sucorinvest Flexi Fund (11,65%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Simas Syariah Berkembang (0,28%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: MNC Dana Likuid (0,60%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,63%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Sucorinvest Money Market Fund (0,77%)
7) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,50%)

Benchmark Reksa Dana:

- Inflasi Oktober: 0,14%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,416% per bulan
> Bank Mandiri: 0,483% per bulan
> Bank BNI: 0,483% per bulan
> Bank BRI: 0,483% per bulan

- IHSG: 0,76%
- Indeks Reksa Dana Saham: -0,95%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: 0,02%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -0,69%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 0,15%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -0,76%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -1,00%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,02%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,37%

Summary

Pasar saham pada Rabu, 02 November 2016 menunjukan adanya koreksi tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada teritori negatif ke level 5.405,45 atau turun 0,20 persen. Sementara itu, hampir seluruh indeks sektoral bergerak negatif dengan penurunan terbesar pada sektor perkebunan sebesar 1,60 persen dan sektor properti sebesar 1,36 persen. 

Penurunan IHSG yang signifikan ini, turut menekan kinerja reksa dana berbasis saham ke area negatif. Indeks reksa dana saham tercatat mencatatkan return negatif 0,95 persen dan indeks reksa dana campuran mencatatkan return negatif 0,69 persen dalam sebulan. 

Pada pasar obligasi, harga obligasi juga cenderung bergerak terbatas yang ditandai dengan benchmark yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun berada di rentang yang sempit yakni antara 7,17 persen hingga 7,18 persen. Tentunya hal ini cenderung membuat kinerja reksa dana pendapatan tetap yang mengalami penurunan pada asetnya dimana reksa dana jenis ini menjadikan obligasi sebagai mayoritas asetnya. Sebulan terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap tercatat hasil return minus 0,76 persen. 

Sementara itu, pergerakan reksa dana pasar uang relatif masih stabil dan cenderung meningkat. Indeks reksa dana pasar uang dalam sebulan tercatat menghasilkan return 0,02 persen. Reksa dana pasar uang merupakan instrumen investasi berisiko paling rendah di antara jenis reksa dana lainnya. Hal ini dikarenakan mayoritas aset pada portofolio reksa dana ini berupa deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun yang fluktuasinya rendah di pasar.   

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.