IHSG Berpeluang Menguat Pasca Rapat The Fed Pertahankan Suku Bunga

Bareksa • 02 May 2019

an image
Ketua Dewan Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell. (Federal Reserve/Flickr)

The Fed mempertahankan suku bunga di level 2,25 - 2,5 persen

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,46 persen di level 6.455,35 pada perdagangan Selasa dari level penutupan perdagangan sebelumnya menjelang hari libur Rabu.

Sektor barang konsumen (1,5 persen) dan sektor perdagangan dan jasa (1,1 persen) mendorong penguatan indeks. Asing mencatatkan net buy Rp230,41 miliar. IHSG menguat seiring fluktuasi Bursa Saham Asia setelah data aktivitas manufaktur China gagal memenuhi harapan serta kekhawatiran lebih lanjut terkait pelemahan ekonomi China. Bursa Saham Jepang ditutup dalam rangka Golden Week.

Di Amerika Serikat, Indeks Dow Jones Industrial Average (-0,61 persen), Indeks S&P 500 (-0,75 persen) dan Nasdaq Composite (-0,57 persen) masing-masing ditutup melemah pada penutupan perdagangan Rabu (01/05) kemarin waktu setempat. Wall Street ditutup melemah setelah komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell tampaknya mengurangi harapan The Fed akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini.

The Fed mempertahankan suku bunga di level 2,25 - 2,5 persen

The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dan mengisyaratkan untuk tidak menyesuaikan suku bunga dalam waktu dekat. Bunga The Fed tetap di kisaran 2,25 - 2,5 persen.

The Fed menyebutkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat dan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid dalam beberapa pekan terakhir sehingga kenaikan inflasi AS pada akhirnya masih memungkinkan terjadi. Itu sebabnya, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga di level saat ini.

IHSG berpeluang menguat setelah rapat FOMC

IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa melanjutkan penguatan yang terjadi sebelumnya. Indeks berpeluang untuk kembali bergerak menguat dan menguji resistance level 6.485. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang adanya penguatan. Namun jika indeks bebalik melemah dapat menguji support level terdekat 6.425.

Harga minyak turun akibat rekor produksi dan stok minyak AS

Harga minyak kembali turun setelah rilis laporan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS). Kamis (2/5) pukul 7.15 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange turun 0,19 persen jadi US$63,48 per barel dari hari sebelumnya pada US$63,6 per barel.

Harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures pun turun 0,25 persen ke US$72 per barel dari harga hari sebelumnya pada US72,18 per barel. Dalam sepekan, harga minyak Brent masih turun 2,21 persen.

Persediaan minyak mentah AS melonjak 9,9 juta barel pada pekan lalu menjadi 470,6 juta barel yang merupakan level tertinggi sejak September 2017. Impor minyak AS mencapai laju tertinggi sejak Januari.

(KA02/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.