
Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Maxi Fund (2,47%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (1,68%)
3) Reksa Dana Campuran: Sucorinvest Flexi Fund (2,09%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Avrist Balanced - Amar Syariah (0,41%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: Kehati Lestari (1,29%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,46%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Sucorinvest Money Market Fund (0,57%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Emco Barokah Syariah (0,50%)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi Februari: 0,23%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,483% per bulan
> Bank Mandiri: 0,333% per bulan
> Bank BNI: 0,483% per bulan
> Bank BRI: 0,458% per bulan
- IHSG: 0,95%
- Indeks Reksa Dana Saham: -2,78%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: -2,06%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -0,63%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: -0,86%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: 0,60%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah:0,55%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang:0,34%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,26%
Summary
Pada perdagangan saham Selasa (14 Maret 2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.431,58 atau naik 0,41 persen. Mayoritas indeks sektoral bergerak positif, dengan indeks infrastruktur dan pertambangan yang menguat masing-masing 1,45 persen dan 1,19 persen.
Namun, hal tersebut belum dapat berimbas positif terhadap sebagian besar kinerja reksa dana berbasis saham. Tercatat dalam sebulan terakhir ini, indeks reksa dana saham dan campuran masih menghasilkan return hingga minus 2,78 persen dan minus 0,63 persen.
Kemudian, pada saat yang sama indeks reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return positif 0,60 persen saat pasar obligasi menguat. Seperti yang diketahui, obligasi menjadi aset dasar pengelolaan portofolio reksa dana. Pergerakan harga obligasi ini terlihat dari menurunnya yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun yang menjadi benchmark dari 7,50 persen menjadi 7,45 persen selama setahun.
Adapun reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko paling rendah memperlihatkan return stabil dan cenderung meningkat dalam sebulan. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham. Sebulan, indeks reksa dana pasar uang menghasilkan return 0,34 persen.