
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya menjaga likuiditas penny stock dengan cara menghapuskan batas bawah nilai saham yang akan direalisasikan pada semester I-2017. Lalu, apa yang akan terjadi?
Bareksa membuat list atas saham-saham yang berada di harga Rp50 – Rp100 per 28 November 2016. Alhasil, terdapat 61 saham yang berada di area tersebut. Menariknya diantara list tersebut, hanya ada 10 emiten yang mampu mencetak kinerja positif di tahun ini berdasarkan P/E dan Pertumbuhan laba bersih, dimana 10 emiten tersebut hanya mewakili 16,4% dari 61 saham.
Sementara 51 saham lainnya mencatat penurunan kinerja laba, bahkan merugi. Hal ini membuat valuasi saham-saham tersebut menjadi relatif lebih mahal yang tentunya berpotensi mendorong penjualan saham hingga dibawah harga Rp50.
Berikut Adalah Kinerja Fundamental Per Sektor Perusahaan yang Berpeluang Terkena Dampak Negatif Terhadap Kebijakan Baru Tersebut
Tabel : Sektor Finance
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Property
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Trade
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Infrastructure
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Basic Industry
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Mining
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Agriculture
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Misc Industry
Sumber: Bareksa.com
Tabel : Sektor Consumer
Sumber: Bareksa.com
Lantas, Adakah Saham di Bawah Rp 100 Yang Berkinerja Positif?
Meski secara mayoritas saham-saham yang bernilai kecil mempunyai kinerja fundamental yang cenderung negatif, namun masih ada saja penny stock yang mampu mencatatkan laju pertumbuhan laba bersih yang signifikan namun tidak berdampak kepada harga sahamnya. Berikut adalah list nya :
Tabel : 10 Penny Stock Yang Mempunyai Fundamental Positif
Sumber: Bareksa.com
Adapun, total kapitalisasi 61 saham ini sebanyak Rp37,88 triliun dan mampu berkontribusi sebesar 0,007 persen terhadap IHSG yang mempunyai kapitalisasi Rp 5.240 triliun. Dengan kata lain, setiap pergerakan signifikan saham-saham kecil ini, tidak mempunyai pengaruh yang begitu signifikan terhadap pergerakan IHSG.