BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: PLN Tolak Beli Listrik Anak Usaha KIJA, Penjualan Mobil ASII Naik

Bareksa20 Juli 2016
Tags:
MARKET BRIEF: PLN Tolak Beli Listrik Anak Usaha KIJA, Penjualan Mobil ASII Naik
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

BHIT right issue Rp1,44 triliun; pertumbuhan ekonomi di RAPBN 2017 5,2-5,6%

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Astra Internasional Tbk (ASII)

Penjualan mobil ASII sepanjang semester pertama 2016 meningkat 4,06 persen menjadi 273.461 dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu penjualan mobil nasional di semester pertama 2016 hanya bertumbuh 1,6%.

Promo Terbaru di Bareksa

Pangsa pasar ASII turun menjadi 54 persen di bulan Juni 2016 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 55 persen. Penjualan mobil didominasi merk Toyota sebesar 64 persen kemudian disusul Daihatsu sebesar 32,7 persen dan sisanya merk Isuzu, Peugeot dan UD Trucks.

PT MNC Investama (BHIT)

BHIT akan mengadakan penawaran saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan menerbitkan 7,78 miliar saham di harga Rp185 per saham. Total dana yang diraup akan mencapai Rp1,44 triliun.

Dana hasil right issue tersebut digunakan untuk melunasi utang Rp558,04 miliar kepada Smart Empire Group Ltd dan sisanya dialokasikan sebagai modal kerja dan investasi.

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)

KIJA belum dapat melanjutkan ekspansi melalui anak usahanya PT Bekasi Power. Hal ini dikarenakan belum ada persetujuan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PLN. Dikabarkan PLN menolak menandatangani PPA proyek tersebut karena tidak masuk dalam program 35.000 MW.

Sebelumnya, Bekasi Power berencana membangun pembangkit listrik 2x300 MW senilai $900 juta yang nantinya diperuntukan menyuplai listrik ke Kawasan Industri Kendal. Namun, pada tahap awal Bekasi Power harus menjual ke PLN.

RAPBN 2017

Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR telah menyetujui asumsi makro pada RAPBN 2017 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,2 – 5,6 persen, inflasi 3 – 5 persen, dan nilai tukar Rupiah Rp13.300 – 13.600 per dolar AS.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,93

Up0,21%
Up3,89%
Up0,02%
Up5,88%
Up18,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.765,78

Up0,56%
Up3,45%
Up0,02%
Up7,28%
Up17,13%
Up42,93%

STAR Stable Income Fund

1.916,73

Up0,53%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,30%
Up30,61%
Up60,34%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.754,19

Down- 0,39%
Up3,83%
Up0,01%
Up4,45%
Up18,86%
Up47,37%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,49

Down- 0,15%
Up1,85%
Up0,01%
Up2,75%
Down- 2,19%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua