
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sebulan terakhir terkoreksi sebesar 0,78 persen. Kondisi itu berimbas pada menurunnya return dari reksa dana dengan mayoritas portofolio pada instrumen saham.
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksa dana saham minus 0,99 persen atau menurun paling dalam dibandingkan dengan indeks reksa dana jenis lainnya. Perlukah kita memindahkan dana atau menghindari reksa dana jenis ini?
sumber:bareksa.com
Fund Manager Ciptadana Asset Management Andrianto berpendapat bahwa penurunan IHSG bukan berarti investor harus menghindari reksa dana jenis saham. Malahan, menurut dia, koreksi IHSG menjadi waktu yang tepat untuk 'belanja' reksa dana saham. "Outlook IHSG kita masih bullish untuk jangka panjang, justru sekarang bisa buy on weakness," katanya kepada bareksa.
Ia juga masih merekomendasikan reksa dana saham dibandingkan dengan reksa dana jenis lainnya. Tetapi, Andrianto menyarankan kepada investor untuk melakukan subscription atau pembelian secara bertahap. Secara jangka pendek, kata dia, IHSG masih memiliki potensi penurunan sehingga lebih baik melakukan pembelian secara bertahap sampai IHSG menyentuh level terendah.
Fund Manager Tugu Reasuransi Nurfalah berpendapat senada. Rupiah yang sudah mulai menunjukan penguatan dan perbaikan kondisi makro ekonomi, yang tergambar dari surplus neraca perdagangan kuartal I bisa memberi sentimen positif untuk IHSG dalam jangka panjang.
"Time horizon reksa dana sebaiknya di atas tiga tahun agar hasilnya optimal, jadi waktu koreksi seperti ini sebaiknya menambah subscription secara bertahap," katanya.
Namun, ia menyarankan investor mewaspadai reksa dana berisi saham-saham yang sudah banyak menguat karena memiliki potensi koreksi. (pi)