
Bareksa - Harga emas terus melambung menembus rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$4.000 per ons, dipicu lonjakan permintaan terhadap aset aman (safe haven) di tengah kebuntuan politik di Amerika Serikat dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve akhir bulan ini.
Mengutip data Investing, harga emas spot global mencapai US$4.014 per ons pada pukul 10.00 WIB (8/10), mencerminkan kenaikan 10% sebulan dan 52,99% setahun terakhir. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak krisis minyak 1979.
Dua tahun lalu, emas masih berada di bawah US$2.000 per ons. Emas bahkan dinilai sebagai aset dengan kenaikan tertinggi dibandingkan indeks saham.
Grafik: Pergerakan Harga Emas Spot Global
Sumber: Investing per 8/10/2025
Reli emas dinilai mencerminkan kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi AS dan potensi government shutdown yang memperburuk ketidakpastian fiskal. Permintaan emas juga didorong oleh langkah bank sentral, terutama Bank Sentral China, yang terus menambah cadangan emas, disertai peningkatan pembelian dari investor Eropa dan Jepang di tengah ketidakpastian fiskal global.
Di sisi lain, awal siklus pelonggaran moneter The Fed menjadi katalis tambahan bagi logam mulia, yang tidak memberikan bunga namun semakin menarik di tengah penurunan suku bunga riil. Investor global kini berlomba menambah emas ke portofolio mereka untuk melindungi aset dari risiko inflasi dan pelemahan dolar AS. Aliran dana ke exchange-traded fund (ETF) berbasis emas pun melonjak tajam, mencatatkan arus masuk terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada September lalu.
Seiring kenaikan harga emas global, harga logam mulia dalam negeri juga ikut melesat. Tercatat harga emas fisik digital di Super App Investasi Bareksa, untuk emas Treasury Rp2.184.873 per gram (promo harga diskon dari seharusnya Rp2.195.852), emas pegadaian Rp2.226.000 per gram, dan emas Indogold Rp2.178.552 per gram. Kemudian untuk harga emas Antam Rp2.284.000 per gram. Harga emas dalam negeri meroket sekitar 60% setahun terakhir.
Grafik: Harga Emas Dalam Negeri Hari Ini
Sumber: fitur Bareksa Emas, per 8/10/2025
Mengutip data Investing, kurs dolar AS terhadap rupiah, saat ini di Rp16.603 per dolar AS pada pukul 10.43 WIB (8/10). Dengan asumsi kurs tersebut, maka harga emas spot global US$4.014 per ons, ekuivalen Rp2.144.419 per gram. Untuk diketaui, 1 troy ounce setara dengan 31,1035 gram emas. Karena itu, harga emas dalam negeri premium 1,5-6,5% lebih tinggi dari emas spot global. Selengkapnya dalam tabel berikut:
Tabel: Perbandingan Harga Emas Spot Global vs Harga Emas Dalam Negeri
Emas | Harga per gram (Rp) | Selisih dengan spot (Rp) | Premium |
|---|---|---|---|
Treasury | 2.184.873 | 40.454 | 1,89% |
Pegadaian | 2.226.000 | 81.581 | 3,81% |
Indogold | 2.178.552 | 34.133 | 1,59% |
Antam | 2.284.000 | 139.581 | 6,51% |
Sumber: Investing, fitur Bareksa Emas, diolah
Goldman Sachs (7/10) kembali menaikkan prediksi harga emas 2026 menjadi US$4.900 per ons, dari proyeksi sebelumnya US$4.300. Kenaikan target ini didorong oleh lonjakan permintaan emas dari bank sentral serta arus masuk besar ke produk investasi berbasis emas seperti exchange-traded fund (ETF) di pasar Barat. Mengutip Reuters (7/10), Goldman menyebut potensi harga emas masih condong naik (upside risk), karena meningkatnya diversifikasi portofolio investor swasta ke emas yang tergolong pasar berukuran kecil.
Dengan asumsi kurs seperti saat ini yakni Rp16.603 per dolar AS, jika prediksi Goldman Sachs terealisasi, maka harga emas spot global akan naik dari Rp2.144.419 menjadi Rp2.614.196 per gram atau ada potensi kenaikan 22%. Dengan begitu, harga emas domestik pada tahun 2026 juga bisa naik 21–22% dari level saat ini, dengan kisaran harga sekitar Rp2,64 juta hingga Rp2,77 juta per gram.
Emas | Harga Sekarang (Rp/gram) | Premium Saat Ini vs Spot | Harga Perkiraan 2026 (Rp/gram) | Potensi Kenaikan (%) |
|---|---|---|---|---|
Treasury | 2.184.873 | 1,9% | 2.665.000 | 22,0% |
Pegadaian | 2.226.000 | 3,8% | 2.713.000 | 21,9% |
Indogold | 2.178.552 | 1,6% | 2.645.000 | 21,4% |
Antam | 2.284.000 | 6,5% | 2.770.000 | 21,2% |
Sumber: Goldman Sachs, Investing, fitur Bareksa Emas, diolah
*Asumsi kurs Rp16.603 per dolar AS per 8/10/2025
(AM)
***
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.