Bloomberg Intelligence Prediksi Harga Emas Akhir 2022 Bisa Kembali Naik ke US$2.000

Abdul Malik • 08 Jul 2022

an image
Ilustrasi website Bloomberg yang menampilkan pergerakan harga komoditas, salah satunya harga emas. (Shutterstock)

Meskipun harga emas mengawali paruh kedua tahun 2022 dengan penurunan di bawah US$1.800 per ounce

Bareksa.com - Bloomberg Intelligence memperkirakan harga emas berpeluang kembali bangkit hingga ke level US$2.000 pada pada akhir 2022. Potensi itu setelah logam mulia terpuruk dalam dengan penurunan hingga di bawah US$1.800 per ounce pada awal semester II 2022 ini. 

Prediksi Bloomberg Intelligence tersebut mempertimbangkan tren kenaikan harga komoditas. Bahkan peluang kenaikan harga emas dinilai lebih besar dibandingkan komoditas jenis lainnya. Sebab komoditas lain seperti minyak mentah justru berisiko mengalami pembalikan arah terbesar pada paruh kedua di 2022 ini. 

“Sementara emas adalah salah satu dari sedikit yang dapat diuntungkan dan melihat level US$2.000 per ounce lagi,” kata ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone dilansir Kitco News (7/7/2022).

Baca juga : Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun Rp9.000, Waktu Tepat Investasi Logam Mulia?

Tren pembalikan besar, kata McGlone, bisa memperoleh momentum di semester II 2022. Adapun minyak mentah merupakan komoditas kandidat teratas yang berpotensi mengalami penurunan harga. 

“Kami melihat risiko di semester II condong ke arah percepatan retracement (tren berbalik arah) di Bloomberg Commodity Index, dengan emas berpotensi jadi yang paling menonjol," kata McGlone dalam laporannya.

Bloomberg Intelligence melihat pergerakan emas menjadi “terlalu dingin” di semester I tahun ini, sementara komoditas lainnya menjadi “terlalu panas”. Dengan melihat semua data, McGlone mencatat emas bersiap bergerak dalam tren naik, sementara pasar komoditas lainnya akan turun dari puncaknya.

"Kinerja emas yang hampir mati, jelas berbeda dari reli komoditas berkecepatan tinggi di masa lalu. Tetapi logam mulia tampak siap untuk keluar zona tersebut. Dalam grafik terlihat, harga emas melayang di sekitar rata-rata 100 pekan selama hampir satu tahun. Pendapat kami harga emas siap tren naik, sementara komoditas lainnya berisiko kembali ke rata-rata historisnya," tulis McGlone. 

"Periode serupa terakhir ialah ketika emas lesu dibandingkan komoditas lain yang perkasa, pernah terjadi pada tahun 2000, ketika bubble internet terjadi dan logam mulia melonjak ke pasar bullish yang panjang," ungkapnya. 

Lihat juga : Termurah Sebulan Terakhir! Harga Emas Hari Ini Anjlok Akibat Penguatan Dolar AS

Emas diprediksi kemungkinan akan bersinar dibandingkan logam jenis lainnya untuk sisa tahun 2022, karena pertumbuhan ekonomi global menurun.

"Kami melihat risiko komoditas tembaga sejalan dengan jatuhnya pasar saham dan penurunan logam sekitar 15 persen di semester I 2022 akan berlanjut di semester II. Perdagangan tembaga di atas US$10.000 per ton bisa menandakan pemulihan, tapi kami pikir kemungkinan besar emas akan menembus US$2.000 per ounce," dia menjelaskan. 

Simak juga : Perlukah Investasi saat Resesi? Investor Bisa Pilih Emas hingga Reksadana

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 

Senada dengan tren penurunan harga emas dunia, harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas juga mengalami tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Harga beli emas Pegadaian hari ini, Jumat (8/7/2022) anjlok di level Rp896.000 per gram, atau sama dengan harga Kamis.

Level harga beli emas Pegadaian hari ini merupakan yang terendah sejak 17 Februari 2022, atau hampir 5 bulan terakhir. 

Sumber : Bareksa

Mempertimbangkan laporan Bloomberg Intelligence yang memprediksi harga emas punya potensi kuat untuk kembali bangkit dan naik ke level US$2.000 dari saat ini di bawah US$1.800 per ounce, maka penurunan harga emas saat ini justru bisa jadi peluang untuk mengakumulasi investasi logam mulia. 

Simak juga : Gajian Investasi Emas di Bareksa, Raih Reksadana hingga Rp400 Ribu

Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjual emas, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas

Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!

(AM)

Baca juga : Prediksi Harga Emas Ketika Kepanikan Pasar Beralih dari Inflasi ke Resesi

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.