Berita / / Artikel

Presdir OVO, Karaniya Dharmasaputra : Kami Turut Dukung Program Kartu Prakerja

• 21 Mar 2020

an image
Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd)

OVO turut mendukung program Kartu Prakerja dalam meningkatkan daya saing untuk tenaga kerja muda di Indonesia

Bareksa.com - Pemerintah pada hari ini (20/3/2020), meluncurkan tahap awal program Kartu Prakerja. Pendaftaran peserta Kartu Prakerja akan dimulai pada awal bulan depan. Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan OVO turut mendukung program Kartu Prakerja dalam meningkatkan daya saing untuk tenaga kerja muda di Indonesia.

"Sejalan dengan visi kami menjadi aset strategis nasional, OVO berterima kasih dapat turut serta mendukung program Kartu Prakerja untuk meningkatkan daya saing kalangan muda di Indonesia sebagai mitra resmi uang elektronik. Kami percaya pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan akses yang setara bagi seluruh pendaftar," kata Karaniya dikutip Kontan, Jumat (20/3).

Peluncuran Kartu Prakerja sendiri didahului dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan mitra resmi Kartu Prakerja antara lain seperti Tokopedia, BukaLapak, Ruangguru, LinkAja, OVO, Haruka EDU hingga Bank Negara Indonesia (BNI).

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan Kartu Prakerja merupakan inovasi pelayanan publik dari pemerintah. Melalui platform digital tersebut, masyarakat diharapkan dapat dengan mengakses pelatihan yang diminati.

"Kami menggandeng berbagai platform digital di Indonesia sebagai mitra resmi agar dapat menjangkau lebih banyak lagi pencari kerja," jelasnya

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tahap awal penerbitan Kartu Prakerja dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat, kemudian pendaftaran dibuka dan peserta bisa memilih pelatihannya. Pelatihan peserta kartu Prakerja dapat dilakukan melalui daring (online), maupun tatap muka (offline).

Dilansir Katadata, ada juga pilihan program pelatihan three in one (3-in-1), yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja. Pada tahap awal, pelatihan secara offline disediakan untuk empat wilayah yang terdampak dari pandemi virus corona, yaitu Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Utara, dan Surabaya. Sedangkan, pelatihan secara online bisa dilakukan secara nasional.

Airlangga mencatat, dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, ada 3,7 juta yang berusia 18 tahun hingga 24 tahun. Pengangguran muda tersebut sebanyak 64 persen tinggal di perkotaan serta 78 persen berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas. "Masalah terbesar yakni sekitar 90 persen dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi," ujar dia.

Karena itu, kartu Prakerja akan diprioritaskan untuk pencari kerja muda. Adapun, syarat pendaftaran kartu Prakerja ialah, untuk warga negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang sekolah atau kuliah. Ia mengatakan, kartu Prakerja dialokasikan bagi dua juta orang, dengan masing-masing peserta mendapatkan fasilitas yang bervariasi, yakni sekitar Rp3 juta hingga Rp7 juta per orang untuk sekali seumur hidup.

Informasi terkini mengenai kartu Prakerja sudah dapat diakses di situs resminya, www.prakerja.go.id, mulai Jumat 20 Maret 2020.

Tahun ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp10 triliun, untuk membiayai pelatihan kerja maupun uang saku bagi para peserta Rp650 ribu per orang.

(AM)

Tags: