Berita Hari Ini : BUMI Belum Perpanjang Operasi Batu Bara, Capex MIKA Rp200M

Bareksa • 16 Jan 2019

an image
Area Tambang Bumi Resources (Company)

Lifting perdana Blok Rokan diprediksi 2,5 juta barel per bulan, musibah bencana buat klaim BPJS ketenagakerjaan bengkak

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu 16 Januari 2019 :

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

BUMI kini belum mengajukan permohonan terkait perpanjangan operasi tambang batu bara yang berakhir pada 2020. Emiten berkode saham BUMI ini merupakan induk usaha dari PT Arutmin Indonesia yang kontraknya akan berakhir pada 1 November 2020.

CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hotna Hutabarat mengatakan pihaknya tengah menunggu keputusan pemerintah terkait perizinan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan perubahan statusnya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk menyatakan tidak akan banyak membangun rumah sakit baru tahun ini. Tahun ini, emiten berkode saham MIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menganggarkan belanja modal Rp 200 miliar,  lebih kecil dibandingkan tahun lalu. 

"Belanja modal tahun ini tidak terlalu banyak karena tahun lalu sudah cukup heavy sekitar Rp800 miliar untuk menambah 4 rumah sakit baru yang dibuka tahun ini," ujar Aditya Widjaja, Investor Relation Mitra Keluarga Karyasehat

Aditya menambahkan, belanja modal Rp200 miliar tersebut berasal dari kas internal. "Kalau di 2019 sendiri paling hanya cadangin 1 rumah sakit lagi untuk buka di 2020, jadi belanja modal kami selalu related dengan pembangunan rumah sakit," jelasnya.

PT Pertamina

PT  Pertamina melaksanakan lifting perdana minyak mentah (crude oil) bagian PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Blok Rokan, yang akan diolah di kilang minyak dalam negeri milik Pertamina.

Selama ini, minyak mentah bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti PT CPI sebagian besar di ekspor. Sementara di sisi lain Pertamina masih harus mengimpor minyak mentah dan kondensat sekitar 342.000 barel per hari.

Dalam tahap awal, untuk periode Januari hingga Juni 2019, estimasi volumenya diperkirakan mencapai 2,5 juta barel per bulan.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

Klaim BPJS Ketenagakerjaan meningkat tahun lalu menjadi  Rp25 triliun. Banyaknya bencana di tahun lalu ikut andil menambah beban klaim.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif mengatakan pembayaran klaim di 2018 tersebut naik 19,04  persen dari 2017 yang sebesar Rp21 triliun. Ia menyebut, klaim Rp25 triliun yang dibayarkan tersebut berasal dari 2,15 juta klaim yang diajukan.

“Khusus untuk kasus kecelakaan kerja, sepanjang 2018 tercatat sebanyak 173.000 pengajuan klaim senilai Rp1,22 triliun,” kata Krishna.

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

KRAS  membidik volume penjualan 2,8 juta ton pada 2019 sejalan dengan segera beroperasinya fasilitas produksi baru perseroan.

Direktur Pemasaran KRAS, Purwono Widodo mengungkapkan target penjualan KRAS sebanyak 2,8 juta ton pada 2019. Nilai tersebut naik 40 persen dari realisasi 2 juta ton tahun sebelumnya.

Kenaikan volume, sambungnya, sejalan dengan akan beroperasinya pabrik hot strip mill (HSM#2). Fasilitas itu memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun.

Di sisi lain, Purwono mengatakan harga jual akan mengalami kenaikan pada pertengahan kuartal I 2019 dan berlanjut hingga kuartal II 2019.

 

(AM)