Trump - Jinping Berdamai Soal Perdagangan, Apa Imbasnya ke Pasar Keuangan Dunia?

Bareksa • 03 Dec 2018

an image
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan tengah) dan Presiden China Xi Jinping (paling kiri) saat makan malam bersama usai pertemuan pemimpin-pemimpin negara G-20 di Buenos Aires, Argentina (01/12/2018). (akun Twitter @WhiteHouse)

Kedua pemimpin negara ekonomi terbesar dunia itu sepakat tidak mengenakan tarif tambahan setelah 1 Januari 2019

Bareksa.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump danPresiden China Xi Jinping akhirnya bertemu setelah berseteru lama soal perdagangan. Keduanya bertemu pada Sabtu (1/12/2018) dengan menggelar acara makan malam di Buenos Aires, Argentina, yang dilaksanakan setelah pertemuan pemimpin-pemimpin negara G-20 di Buenos Aires.

Makan malam istimewa tersebut ternyata membuahkan hasil positif. Kedua pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut sepakat untuk tidak mengenakan tarif tambahan di sektor perdagangan setelah 1 Januari 2019, guna meredam eskalasi perang dagang yang telah terjadi saat ini.

"Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menjaga perang dagang mereka dari eskalasi dengan janji menahan sementara pengenaan tarif baru," Seperti dilansir Bloomberg.

Adapun pertemuan yang dibarengi dengan makan malam tersebut berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, yakni hingga lebih dari 2 jam.

Di samping itu, Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kesepakatan 90 hari gencatan senjata dalam sengketa perdagangan yang mengguncang pasar saham dunia dan mengancam pertumbuhan ekonomi global.

Dikutip dari The Washington Post, Minggu (2/12/2018), Trump menyetujui menahan untuk tidak mengenakan kenaikan tarif dari 10 persen ke 25 persen terhadap US$200 miliar barang-barang asal China, yang rencananya ditetapkan pada 1 Januari 2019. Trump mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan yang luar biasa.

"Apa yang saya lakukan adalah menahan tarif. China akan terbuka, China akan menyingkirkan tarif. China akan membeli produk AS dalam jumlah yang masif," kata Trump.

Gedung Putih juga menyatakan China setuju untuk membeli produk agrikultural, energi, industri, dan lainnya dari AS, agar Negeri Paman Sam dapat mengurangi defisit perdagangan yang besar dengan Negeri Tirai Bambu.

Untuk diketahui, kesepakatan positif antara Trump dan Jinping adalah gencatan senjata selama 90 hari yang artinya kedua negara tidak akan saling mengenakan tarif tambahan atau menaikkan tarif di sektor perdagangan.

Gencatan senjata itu akan memberikan waktu bagi kedua negara untuk menyelesaikan perbedaan yang ada, terutama terkait upaya China menggoyang dominasi AS dalam sektor teknologi.

Di sisi lain, kesepakatan AS dan China tersebut juga dinilai akan membawa sentimen positif bagi pasar saham. Maklum, friksi dagang antara keduanya sepanjang tahun ini menjadi isu yang menjadi sorotan utama pelaku pasar sehingga membuat pasar saham mengalami volatilitas tinggi.

Karena itu, perkembangan positif hubungan dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia tersebut diperkirakan akan memberikan angin segar terhadap pergerakan pasar keuangan dunia karena pelaku pasar menilai sudah ada kemajuan cukup baik terkait ketegangan dagang keduanya.

(KA01/AM)