Janji Lunasi Utang Tranche A pada 2020, Saham BUMI Melonjak di Target Harga Ini

Bareksa • 09 Nov 2018

an image
Area Tambang Bumi Resources (Company)

Kemarin saham BUMI ditutup melonjak 12,42 persen dan berakhir di level Rp190 per saham

Bareksa.com - Pada perdagangan Kamis, 8 November 2018, harga saham PT Bumi ResourcesTbk (BUMI) ditutup melonjak 12,42 persen dan berakhir di level Rp190 per saham.

Saham BUMI bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dan menjadi saham peringkat kedua dengan volume perdagangan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai 6,31 juta lot, dan nilai transaksi perdagangan Rp115,62 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BUMI pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp11,73 miliar, kemudian PaninSekuritas (GR) Rp10,63 miliar, dan Waterfront Sekuritas (FZ) Rp8,28 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham BUMI secara keseluruhan yaitu 10,15 persen, 9,19 persen, dan 7,16 persen.

BUMI Targetkan Utang Tranche A Lunas pada 2020

Mencicil utang jadi agenda rutin PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada saat ini. Perusahaan yang bergerak dalam bisnis batu bara ini tengah mempersiapkan pelunasan pembayaran tranche A.

"Saat ini, kami tetap berencana melunasi pembayaran tranche A secara keseluruhan pada kuartal pertama 2020," jelas Direktur BUMI, Dileep Srivastava, Rabu (7/11).

BUMI sejauh ini sudah membayar total US$167,5 juta atas tranche A. Pembayaran itu dilakukan sejak 10 April - 15 Oktober 2018. Itu sudah termasuk pokok dan bunga. Cicilan kuartalan berikutnya bakal jatuh tempo pada 9 Januari 2018.

Dileep menyatakan pembayaran keempat nilainya sekitar 10-20 persen dari nilai pembayaran ketiga. Adapun pembayaran ketiga senilai US$53 juta baru saja dilakukan.

Mengacu pada angka tersebut, pembayaran cicilan keempat nanti berkisar US$58,3 juta hingga US$63,6 juta.

Tahun lalu, BUMI membuat perjanjian perdamaian dengan beberapa kreditur untuk menyelesaikan utang. Dalam perjanjian tersebut, BUMI harus menerbitkan saham baru US$1,99 miliar.

Nilai itu merupakan new secured facility yang terbagi ke dalam tiga tranche, yakni A, B, dan C. Fasilitas tranche A dan B masing-masing senilai US$600 juta. Fasilitas tranche C US$406,9 juta. Secara keseluruhan, jatuh tempo semua tranche terhitung lima tahun sejak tahun lalu.

Analisis Teknikal Saham BUMI


Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BUMI pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar hingga ditutup satu tick di bawah level tertingginya.

Volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan adanya aksi beli dan partisipasi yang besar dari para pelaku pasar.

Apabila diperhatikan, posisi saham BUMI saat ini telah berada di level terendahnya dalam setahun terakhir yang menandakan risiko penurunan yang mulai terbatas.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham BUMI terpantau bergerak naik signifikan, mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih cukup kuat dengan target terdekat di level Rp208.

 

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.