Andalkan Teknologi, Ini Perkembangan Reksadana di Bukalapak dan Tokopedia

Bareksa • 27 Aug 2018

an image
CEO Bareksa Ady Pangerang (tengah) bersama Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky (kiri) dan Kepala Sub Bagian Hubungan Kelembagaan dan Informasi Direktorat Pasar Modal Syariah OJK Andri Wicaksono berbicara dalam konferensi pers peluncuran Reksa Dana Syariah Mandiri Bukareksa Pasar Uang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta 11 April 2017.

Berkembangnya teknologi memudahkan masyarakat mengakses produk-produk keuangan secara digital

Bareksa.com –  Berkembangnya teknologi memudahkan masyarakat mengakses produk-produk keuangan secara digital. Teknologi juga bisa membuat masyarakat membeli produk investasi, seperti reksadana.

Head of Financial & Payment Services Bukalapak, Destya Danang Pradityo menjelaskan, Bukalapak mengembangkan produk investasi pada platformnya yang mempermudah masyarakat  masuk ke dunia investasi.

Untuk mempermudah masyarakat membeli reskadana, perusahaan e-commerce tersebut menetapkan angka pembelian minimum Rp10.000 dalam produk Bukareksa. Dengan begitu, masyarakat yang belum bekerja juga diharapkan sudah mulai belajar berinvestasi.

Dalam mendistribusikan reksadana, Bukalapak bekerjasama dengan Bareksa sebagai platform finansial terintegrasi.

“Kuartal ini kita juga ada beberapa fitur untuk semakin mempermudah customer berinvestasi di Bukareksa,” ujar dia di Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Bukalapak mengembangkan produk yang mudah ditransaksikan dan likuid sehingga nasabah tidak sulit mencari produk investasi yang cocok dan menarik. Bahkan, untuk menjadi investor di Bukareksa, masyarakat hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

Setiap bulannya, Bukareksa rata-rata mencatat sekitar 15.000 investor baru reksadana. Perseroan menargetkan jumlah investor Bukareksa bertumbuh 2-3 kali lipat setiap bulannya.

Dana kelolaan produk reksadana yang dijual di Bukareksa, hasil kerjasama dengan Bareksa, saat ini adalah sekitar Rp50 miliar. Bukareksa juga mencatat 75.000 investor aktif dari 10 produk yang dijual perseroan.

Pada Januari 2017, Bareksa meluncurkan kemitraan dengan PT Bukalapak, yang juga merupakan marketplace terbesar di Indonesia dengan menghadirkan fitur Bukareksa bagi pengguna Bukalapak. BukaReksa merupakan fitur di Bukalapak yang menyediakan sarana berinvestasi reksadana secara online dan aman.

Untuk lebih lengkapnya, baca juga cara mudah bertransaksi reksadana di BukaReksa di sini.

Tokopedia Reksadana

Perusahaan e-commerce lainnya, Tokopedia juga bekerjasama dengan Bareksa memasarkan produk reksadana pada platformnya karena berhubungan dengan visi dan misi perseroan, yakni pemerataan ekonomi di Indonesia.

Head of Fintech Tokopedia, Samuel Sentana menuturkan selama ini ada tiga faktor fundamental di benak masyakarat terkait produk investasi reksadana.

Pertama, reksadana dianggap sebagai produk high end, sehingga untuk membeli produk tersebut membutuhkan dana besar.

Kedua, masyarakat memandang akses untuk membeli reksadana ribet dan manual.

Ketiga, tingkat pengembalian (return) investasi pada produk reksadana volatile.

“Kami berusaha menanggulangi tiga faktor ini,” terang Samuel.

Dari sisi kemudahan, reksadana Tokopedia yang bekerja sama dengan Bareksa diberlakukan pembelian minimal sebesar Rp10.000.

Kemudian, untuk melakukan registrasi, Tokopedia menetapkan layanan registrasi yang ringkas dalam satu halaman dan seluruh prosesnya digital.

Selain proses awalnya dimudahkan, Tokopedia juga memudahkan masyarakat untu mencairkan reksadananya. Di Tokopedia, masyarakat dapat mencairkan reksadananya di hari yang sama. Artinya, di hari investor menjual, investor sudah dapat memperoleh dananya.

Saat ini investor yang tercatat membeli reksadana di Tokopedia sebagian besar berusia 19-27 tahun. Data tersebut menunjukkan tren positif karena anak-anak muda sudah berinvestasi sejak dini.

Samuel menjelaskan nilai investasi yang rendah diberikan agar masyarakat mengetahui manfaat reksadana terlebih dahulu. Apabila masyarakat sudah memahami berbagai keuntungan berinvestasi di reksadana, maka masyarakat akan melakukan transaksi lebih sering dengan jumlah yang lebih besar.

PT Tokopedia (Tokopedia), pada awal Maret 2018 resmi mengumumkan kerja sama dengan Bareksa dalam menyediakan fasilitas pembelian reksadana online, yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi. Awal kerja sama dimulai sejak Februari 2018.

Ingin tahu cara mudah membeli reksadana melalui Tokopedia? Buka tautan ini.

Presiden Direktur PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), Ady F Pangerang, mengatakan penetrasi pasar modal di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan negara tetangga. Kemudian, pendaftaran menjadi investor reksadana secara manual juga lama.

“Saya melihat ada masalah, kemudian melihat pertumbuhan internet sangat tinggi. Makanya distribusi produk reksadana sangat bagus melalui internet,” ujar Ady.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.