Empat Peristiwa Penting yang Diamati Investor di Pekan Kedua Mei 2018

Bareksa • 07 May 2018

an image
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyampaikan pidato saat serah terima jabatan dengan Janet Yellen. (www.federalreserve.gov/www.flickr.com)

Pasar keuangan global akan fokus pada data harga konsumen Amerika Serikat (AS) pekan ini

Bareksa.com - Pasar keuangan global akan fokus pada data harga konsumen Amerika Serikat (AS) pekan ini, yang seharusnya memberikan sinyal lebih jelas mengenai laju inflasi dan petunjuk baru tentang frekuensi kenaikan suku bunga The Fed hingga akhir 2018.

Pelaku pasar juga akan mencermati komentar dari beberapa pembicara The Fed pekan ini untuk pandangan mengenai prospek kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.

The Fed saat ini memberikan sinyal dua kali kenaikan suku bunga tahun ini, tetapi jika angka inflasi cukup kuat. Hal tersebut bisa mengkonfirmasi perkiraan yang berkembang di antara pelaku pasar bahwa akan ada kenaikan sebanyak tiga kali.

Sementara itu dari Eropa, sebagian besar fokus pelaku pasar tertuju kepada pertemuan Bank of England (BoE), yang tampaknya akan mempertahankan suku bunganya karena serentetan data ekonomi yang mengecewakan.

Di tempat lain, pelaku pasar juga akan melihat ke depan untuk angka perdagangan bulanan dari Cina, meskipun kemungkinan masih terlalu dini untuk melihat dampak dari perselisihan perdagangan baru-baru ini dengan AS.

Pasar juga harus menavigasi hal-hal lain yang mengkhawatirkan di pekan mendatang, seperti pembicaraan perang perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan Cina serta keputusan pemerintah Presiden Donald Trump tentang apakah akan menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015 dan mengembalikan sanksi terhadap Iran.

Untuk lebih rinci, berikut daftar peristiwa penting pada kalender ekonomi yang kemungkinan besar akan mempengaruhi pasar pada pekan ini, pekan kedua Mei 2018 :

1. Data Inflasi AS

Departemen Perdagangan AS akan mempublikasikan angka inflasi periode April pada pukul 8:30 pagi di hari Kamis waktu setempat. Investor akan mencermati angka tersebut untuk merasakan tren inflasi AS dan dampak apa pun yang bisa mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.

Analis pasar memperkirakan harga konsumen naik 0,3 persen, atau rebound dari penurunan 0,1 persen di bulan Maret, sementara inflasi inti diperkirakan naik tipis 0,2 persen, sama dengan kenaikannya sebulan sebelumnya.

Secara tahunan, consumer price index (CPI) inti diproyeksikan naik 2,2 persen, sedikit lebih cepat dari 2,1 persen yang tercatat pada bulan sebelumnya.

Harga inti dilihat oleh The Fed sebagai ukuran yang lebih baik dari tekanan inflasi jangka panjang karena mereka mengecualikan kategori makanan dan energi yang bervolatil.

Kenaikan inflasi akan menjadi katalis untuk mendorong Bank Sentral AS menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan saat ini.

2. PidatoThe Fed

Beberapa pidato The Fed akan mendapatkan perhatian pasar di pekan ini, karena para pelaku pasar akan mengamati petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga tahun ini.

Sebelumnya The Fed telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah pertemuan kebijakan pekan lalu, sebuah langkah yang secara luas diharapkan, dan mencatat bahwa inflasi mulai lebih tinggi, meninggalkan langkah untuk menaikkan biaya pinjaman pada bulan Juni.

Bank Sentral AS saat ini memperkirakan dua kenaikan suku bunga pada 2018, meskipun ekspektasi pasar terhadap langkah ketiga lebih tinggi sebelum akhir tahun telah mendapatkan momentum dalam beberapa pekan terakhir di tengah prospek inflasi yang menguat.

Investor akan mengawasi dolar dan imbal hasil Treasury setelah greenback melonjak ke level tertingginya tahun ini terhadap beberapa mata uang dunia pada hari Jumat, sementara yield 10 tahun bertahan di kisaran 3 persen.

3. Pengumuman Kebijakan Bank of England (BoE)

Bank sentral Inggris akan mengumumkan keputusan suku bunga pada pukul 12.00 siang di hari Kamis waktu setempat, dengan ekspektasi pasar sekarang sangat mendukung suku bunga yang ditahan pada level 0,5 persen saat ini.

Ekpektasi suku bunga telah berayun tajam dari awal April ketika investor menilai 90 persen kemungkinan BoE akan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

Namun serentetan data ekonomi yang lemah hampir pasti akan tetap berada di tangan BoE, yang mungkin sekarang tengah berjuang untuk meyakinkan investor bahwa itu akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Gubernur BoE, Mark Carney, akan mengadakan konferensi pers tak lama setelah pengumuman, dan investor akan memantau pidatonya untuk sinyal tentang apa yang diinginkan untuk kenaikan lebih lanjut pada tahun 2018.

4. Angka Perdagangan Cina

Negeri Panda akan merilis angka perdagangan periode April pada hari Selasa pagi waktu setempat. Laporan tersebut diharapkan menunjukkan bahwa surplus perdagangan negara itu naik menjadi US$27,5 miliar.

Ekspor diperkirakan naik 6,3 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor diperkirakan naik 16 persen.

Angka perdagangan yang dirilis bulan lalu menunjukkan ekspor Cina secara tak terduga turun pada Maret, menghasilkan defisit perdagangan yang langka. Namun, sebagian besar analis menghubungkannya dengan faktor musiman dan mengatakan itu terlalu dini untuk menyebut tren.

Negara Tirai Bambu juga akan mempublikasikan laporan tentang inflasi harga konsumen dan produsen periode April pada hari Kamis. Data tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen naik 1,9 persen dari bulan lalu, sementara harga produsen diperkirakan meningkat 3,4 persen.

Pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Cina juga akan membuat investor tetap fokus pada pekan ini. Kunjungan delegasi perdagangan AS ke Beijing berakhir pada hari Jumat dengan sedikit kemajuan yang jelas dalam menyelesaikan sengketa perdagangan antara dua kekuatan ekonomi dunia tersebut. (AM)