Indomie Masih Topang Penjualan, Ini Kinerja Saham dan Keuangan ICBP

Bareksa • 02 May 2018

an image
Produk mie instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di salah satu supermarket - (Company)

Saham ICBP pada Senin, 30 April 2018 ditutup melonjak 6,11 persen ke Rp8.675

Bareksa.com - Harga Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada perdagangan Senin, 30 April 2018 ditutup melonjak 6,11 persen dengan berakhir pada level Rp8.675 per saham. ICBP ditransaksikan sebanyak 2.839 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp71,18 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak melakukan pembelian terhadap saham ICBP antara lain JP Morgan Sekuritas (BK) dengan nilai pembelian Rp16,27 miliar, kemudian CIMB Sekuritas (YU) Rp 14,03 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp12,38 miliar.

Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi secara keseluruhan yakni 22,86 persen, 19,71 persen, dan 17,39 persen.

Analisis Fundamental

Secara fundamental, emiten milik konglomerasi Grup Salim ini masih membukukan kinerja solid pada kuartal pertama 2018. ICBP berhasil meraup pendapatan Rp9,88 triliun sepanjang kuartal pertama tahun ini. Penjualan bersih tersebut tumbuh 4,5 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,46 triliun.

Sumber: Laporan Keuangan, Diolah Bareksa

Adapun divisi mie instan dengan merek ternama seperti Indomie dan Supermi menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi ICBP yang mencapai 65 persen dari keseluruhan pendapatan ICBP. Sedangkan divisi dairy berkontribusi 19 persen pendapatan.

Divisi makanan ringan menyumbang 7 persen pendapatan. Divisi penyedap makanan, nutrisi & makanan khusus, serta minuman mengontribusi masing-masing 3 persen, 2 persen dan 4 persen pendapatan ICBP di kuartal pertama tahun ini.

Selain itu, laba usaha ICBP tercatat tumbuh 13,1 persen menjadi Rp1,72 triliun sepanjang tiga bulan tahun ini dari sebelumnya Rp1,52 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di samping itu, margin laba usaha (opertaional profit margin) ICBP pun naik dari 16 persen menjadi 17,4 persen.

Kemudian laba bersih ICBP naik hingga 11,1 persen menjadi Rp1,21 triliun pada periode Januari hingga Maret 2018 dari sebelumnya Rp1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Di samping itu, margin laba bersih (net profit margin) ICBP pun naik menjadi 12,3 persen dari sebelumnya 11,5 persen.

Analisis Teknikal

Menurut Analisis Bareksa, secara teknikal candle ICBP pada perdagangan senin kemarin membentuk bullish candle dengan body besar menggambarkan adanya pergerakan positif dalam rentang yang cukup lebar.

Volume terlihat mengalami peningkatan signifikan menandakan adanya antusiasime beli yang tinggi sehingga mendorong saham ini naik cukup tinggi. Selain itu, pergerakan ICBP terlihat membentuk double bottom yang merupakan sinyal reversal (pembalikan arah) setelah dari downtrend ke uptrend, terutama setelah berhasil melewati resisten pada level Rp8.500.

Selain itu indikator relative strength index (RSI) juga terpantau mulai bergerak positif dan masih berada di sekitar area netral menanadakan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target resisten terdekat saat ini berada pada level Rp 9.150.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.