Ini Kata Para Bankir soal Calon Gubernur BI Periode 2018 - 2023

Bareksa • 13 Feb 2018

an image
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo (kanan) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (22/8). BI akhirnya menurunkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate ke level 4,5 persen. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Independen dan bisa menjaga stabilitas moneter jadi salah satu kriteria paling diharapkan

Bareksa.com – Nama yang akan mengisi posisi Gubernur Bank Indonesia (BI) semakin mengerucut. Yang paling baru, Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menetapkan empat nama calon pengisi jabatan tertinggi bank sentral periode 2018-2023.

Nama-nama yang sempat muncul antara lain Agus Martowardojo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur BI. Kemudian adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasonal  (PPN) Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Ada juga muncul nama Chatib Basri yang kini sedang menjadi pengamat ekonomi sekaligus Chairman Mandiri Institute, serta Perry Warjiyo yang tengah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Meski belum ada keputusan resmi dari Presiden Jokowi, setidaknya nama-nama itu pula yang tengah jadi perhatian, khususnya dari kalangan industri perbankan tanah air.

Saat ini, pengaturan dan pengawasan perbankan ada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tapi masih ada beberapa kebijakan bank sentral yang pada kenyataannya masih akan berpengaruh terhadap perkembangan industri perbankan tanah air.

Bareksa mencoba mengumpulkan beragam pendapat dari para petinggi bank di Indonesia mengenai sosok Gubernur BI apa yang paling diharapkan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo berpendapat, nama-nama calon Gubernur BI yang muncul belakangan ini punya nama baik dan mumpuni.

“Dan kinerja BI di bawah kepemimpinan pak Agus Marto juga menunjukkan kinerja yang baik. Stabilitas moneter terjaga, inflasi makin rendah, suku bunga menurun dengan volatilitas nilai tukar juga terjaga,” ucap Kartika kepada Bareksa, Senin, 12 Februari 2018.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Maryono menyampaikan sosok Gubernur BI harus mempunyai jiwa independen, profesional, memilik pandangan makro dan dipercaya masyarakat serta cinta pancasila dan NKRI.

“Sebaiknya dari BI,” kata Maryono tanpa menyebut siapa yang dimaksud. Meski begitu, dia bukan tidak setuju jika nantinya Gubernur BI bukan berasal dari internal BI.

Menurut dia, seluruh kriteria yang dirinya sampaikan dapat dipernuhi bila ingin yang sempurna adalah bisa diambil dari internal BI.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) Edy Kuntardjo juga memiliki penilaian sendiri. Edy berharap, Gubernur BI selanjutnya yang benar-benar independen, solid memimpin internal BI, dan memiliki skill komunikasi yang jelas, tegas, dan akurat.

“Jika pak Agus masih bersedia masih yang paling tepat karena independen perpaduan praktisi perbankan dan birokrat yang teruji,” ungkap Edy.

Dia juga menilai Chatib Basri bisa jadi pesaing kuat Agus Marto. Apalagi, Chatib punya standing baik di market dan mempunyai skill komunikasi yang kondusif. Siapa pun yang terpilih nanti, Edy juga berharap Gubernur BI yang baru bisa menjaga kebijakan makro prudensial dapat terus mendukung industri perbankan yang saat ini masih banyak tantangan.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi pernah mengatakan, nama-nama calon Gubernur BI sudah dibicarakan walaupun belum ada keputusan resmi dari Presiden. Yang pasti, jika nama-nama calon itu sudah ada, maka tinggal menunggu keputusan Jokowi untuk selanjutkan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Semakin menarik untuk disimak siapa yang akhirnya menduduki posisi tertinggi bank sentral Indonesia. Apalagi, jabatan Agus Marto akan segera berakhir pada Mei mendatang. (AM)