Bank Dunia: Meski China Melambat, Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh 3,1%

Bareksa • 11 Jan 2018

an image
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kedua kiri) bersama Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa (kiri), Kepala Kantor Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timur Leste Rodroigo Chaves (kedua kanan) bertemu Presiden Joko Widodo (kedua kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2017 ( ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global capai level tertinggi sejak 2011 ditopang pemangkasan pajak AS

Bareksa.com - Bank Dunia (World Bank) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,1 persen, seiring dengan keyakinan terhadap pemulihan global yang sedang terjadi. Perkiraan ini lebih tinggi ketimbang proyeksi awal pada Juni tahun lalu yakni 2,7 persen.

Adapun, pertumbuhan ekonomi dunia tahun lalu diprediksi mencapai 3 persen. Jika benar, angka ini terkuat sejak 2011 silam, sekaligus sinyal kebangkitan ekonomi global usai merealisasikan pertumbuhan yang hanya 2,4 persen pada 2016 lalu.

Bank Dunia memprediksi bahwa rancangan undang-undang pajak yang baru-baru ini disetujui kongres Amerika Serikat dapat meningkatkan investasi karena rendahnya tarif pajak perusahaan. Karenanya, ekonomi AS diperkirakan membukukan pertumbuhan 2,5 persen pada 2018, dengan proyeksi pertumbuhan tahun lalu sebesar 2,3 persen.

Grafik : Pertumbuhan Ekonomi AS

Sumber : Tradingeconomics, World Bank, diolah Bareksa

Sementara itu, negara-negara emerging market dan berkembang diprediksi tumbuh 4,5 persen pada 2018 atau lebih kencang daripada proyeksi pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 4,3 persen.

Namun, untuk China, pertumbuhan ekonominya diperkirakan melambat, yakni dari 6,8 persen pada 2017 lalu menjadi hanya 6,4 persen pada akhir tahun ini. Pun demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini masih lebih tinggi ketimbang proyeksi awal.

Grafik : Pertumbuhan Ekonomi China

Sumber : Tradingeconomics, World Bank, diolah Bareksa

Mengutip CNN, Direktur Development Economic Prospect Group Bank Dunia Ayhan Kose mengatakan, China dalam upaya menyeimbangkan perekonomiannya dengan sektor konsumsi dan jasa. Lebih lanjut ia bilang, China akan terus melakukan langkah-langkah menghilangkan kelebihan kapasitas industri dan mengendalikan risiko-risiko dalam sistem keuangannya.

Ancaman Perlambatan Hingga 2020

Kendati proyeksi Bank Dunia cukup optimis di tahun ini, ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi kembali terjadi pada 2019 dan 2020 mendatang. Mengutip laporan Prospek Ekonomi Global, pertumbuhan ekonomi dunia kembali melambat menjadi hanya 3 persen pada 2019 dan 2,9 persen pada 2020.

Pertumbuhan Ekonomi Dunia (2010 – 2020)

Sumber : Berbagai Sumber, diolah Bareksa

Bank Dunia mengingatkan risiko-risiko pengetatan pembiayaan global, peningkatan pembatasan perdagangan, dan ketegangan politik akan menjadi ‘batu sandungan’. Akibatnya, produktivitas melambat, investasi lemah dan jumlah tenaga kerja susut.

Laporan tersebut juga melansir bahwa potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang terlihat di lebih dari 65 persen negara-negara penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) global. (hm)