Ditutup Menguat 3,79 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham TINS

Bareksa • 04 Jan 2018

an image
Pekerja PT Timah menunjukkan timah batangan (Reuters/Lewa pardomuan)

Saham TINS ditransaksikan sebanyak 2.561 kali dengan nilai transaksi Rp26,8 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Timah (Persero)Tbk (TINS) pada perdagangan Rabu, 3 Januari 2018, ditutup menguat 3,79 persen ke level Rp820 per saham. Saham TINS ditransaksikan sebanyak 2.561 kali dengan nilai transaksi Rp26,8 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham TINS antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp4,02 miliar, kemudian KGI Sekuritas (HD) Rp2,46 miliar, dan Kresna Sekuritas (KS) Rp2,22 miliar. (Baca : Harga Minyak Turun, Saham Emiten Tambang Berguguran)

Analisis Teknikal TINS
 
Sumber : Bareksa

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham TINS pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai short upper shadow. Kondisi tersebut menggambarkan sejak awal hingga akhir perdagangan saham ini berada di zona positif dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp825 per saham dan berhasil ditutup satu tick di bawah level tersebut. (Lihat : Saham BUMN di Tiga Sektor Berpotensi Bukukan Kinerja Positif Tahun Ini)

Selain itu, kemarin saham TINS juga berhasil ditutup melewati resisten di level Rp815 per saham disertai dengan peningkatan volume yang cukup signifikan mengindikasikan adanya akumulasi pembelian. Posisi harga saham ini juga terlihat masih dalam area bottom sehingga ruang penguatannya masih cukup terbuka.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak positif dan saat ini berada di level 55 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan potensi sinyal kenaikan saham TINS masih cukup kuat dengan target terdekat di resisten Rp875 per saham. (Baca : Berita Hari Ini : Holding BUMN Digugat, MUFG Realisasikan Akuisisi Danamon)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut