Saham TAXI Terus Turun Sentuh Rp 52, Begini Kinerja Keuangan Express Transindo

Bareksa • 10 Oct 2017

an image
Salah satu armada milik Express Transindo Utama (Company)

Dalam 2 pekan terakhir, harga saham TAXI memang dalam tren menurun dari harga Rp 85

Bareksa.com - Harga saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) atau Express Group, menuju level  terendah di Bursa Efek Indonesia. Hal ini seiring dengan kinerja perseroan dan langkah yang diambil dalam rangka pengurangan beban keuangan.

Hingga penutupan perdagangan sesi I  hari ini, 10 Oktober 2017, harga saham TAXI kembali melemah 3,7 persen ke level Rp 52 per saham.

Dari sisi transaksi, saham TAXI paling banyak dijual oleh broker NH Korindo Sekuritas (XA) sebanyak 40 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 54,6 per saham atau senilai Rp 219,2 juta. Nilai transaksi yang dilakukan oleh XA setara 8,7 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham TAXI yang mencapai Rp 2,5 miliar.

Sementara itu, penjual terbesar berikutnya adalah Phillip Securities (KK) yang melepas 22 ribu lot saham, di harga rata-rata Rp 53,1 per saham senilai Rp 116,8 juta. (Baca : Harga Saham Tinggal Rp57, Begini Kronologis Jatuhnya Harga Saham TAXI)

Mirae Asset Securities (YP) juga menjual 12 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 53,7 per saham atau senilai Rp 63,3 juta.

Grafik: Pergerakan Harga Saham TAXI Intraday

Sumber: Bareksa,com

Tren Menurun

Dalam dua pekan terakhir, harga saham TAXI memang dalam tren menurun dari harga Rp 85 per saham. Penurunan harga saham ini menyusul rencana Express Group untuk mengurangi beban keuangannya. Dalam surat Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Express berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). (Lihat : Saham TAXI Menuju Gocap? Begini Transaksi Dan Kinerjanya)

Bahkan, saat ini PHK sudah dilakukan terhadap 250 karyawannya hingga Juni dan berpotensi terus bertambah. Selain itu, perusahaan taksi ini juga mengumumkan rencana penjualan aset berupa tanah dan rumah toko (ruko) yang dimiliki perusahaan

Kemudian kinerja keuangan pada semester pertama 2017 juga tercatat jeblok. Pendapatan emiten ini selama semester I 2017 adalah Rp 158,73 miliar, anjlok 57 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 374,06 miliar.

Akibatnya rugi perusahaan semakin membengkak menjadi Rp 133 miliar di semester I 2017 dari sebelumnya hanya Rp 42 miliar. (Baca : Sudah PHK 250 Karyawan, Bagaimana Kesehatan Keuangan TAXI?)

Grafik: Pendapatan dan Laba TAXI

Sumber: Bareksa,com

Porsi pendapatan TAXI, sebanyak 84 persen berasal dari kendaraan taksi, namun pendapatan ini anjlok hingga hingga 59 persen menjadi Rp 134 miliar dari sebelumnya Rp 333,7 miliar.

Selain dari kendaraan taksi, pendapatan TAXI juga ditopang sewa kendaraan sebesar 13 persen atau setara Rp 20 miliar dan suku cadang sebesar 3 persen dengan nilai perolehan sebesar Rp 4,5 miliar. (Baca : Aturan Taksi Online Dicabut, Saham BIRD Melemah Namun TAXI Menguat. Kenapa?)

Grafik: Porsi Pendapatan TAXI Semester I-2017

Sumber: Bareksa,com