Laba Acset Indonusa Naik 63% Jadi Rp68,33 Miliar

Bareksa • 24 Feb 2017

an image
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan PT Acset Indonusa Tbk (dok perseroan)

"Peningkatan signifikan ini didukung oleh naiknya pendapatan usaha, serta efisiensi beban umum dan administrasi."

Bareksa.com – Perusahaan konstruksi PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menutup tahun buku 2016 dengan pencapaian kinerja yang solid. Anak usaha dari PT United Tractors Tbk (UNTR) ini mencatat peningkatan laba bersih seiring dengan meningkatnya pendapatan.

Perseroan meraih peningkatan laba bersih hingga 63 persen menjadi Rp68,33 miliar dibanding Rp41,92 miliar pada 2015. Laba per saham ACST pun naik menjadi Rp111 dibandingkan sebelumnya Rp84.

Peningkatan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan perseroan yang juga naik. Hingga akhir 2016, pendapatan Acset mencapai Rp1,79 triliun, naik 32,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, yakni sebesar Rp1,36 triliun.

Di sisi lain, target perolehan kontrak baru yang telah ditetapkan perusahaan pada awal tahun 2016 berhasil dilampaui. Angkanya mencapai Rp3,77 triliun, atau 7,8 persen lebih tinggi dibanding target awal yakni Rp3,5 triliun.

Corporate Secretary & Investor Relation Acset Indonesia, Maria Cesilia Hapsari menuturkan, peningkatan signifikan ini didukung oleh naiknya pendapatan usaha, efisiensi beban umum dan administrasi yang telah dicapai sepanjang tahun 2016.

“Upaya ini terus dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan komitmen Perusahaan dalam memberikan pelayanan jasa konstruksi yang didukung oleh modal kerja kuat serta portofolio akuntabel dan terpercaya,” tulis Maria dalam keterangannya, Jumat, 24 Februari 2017.

Dari perolehan pendapatan usaha, ditinjau menurut bidang usahanya, sektor fondasi berkontribusi sebesar 19 persen, sektor konstruksi 79 persen dan sektor infrastruktur sebesar 2 persen. Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar karena dominasi sektor ini terhadap perolehan kontrak baru selama tahun 2016. Sementara itu, proporsi kontribusi sektor infrastruktur diproyeksikan akan terus meningkat di tahun yang akan datang.

Tabel: Indikator Keuangan Utama Acset Indonusa (dalam miliaran Rupiah)

Sumber: Keterangan Perseroan

Hingga kini, Acset tengah mengerjakan proyek-proyek dengan jumlah kontrak sebesar Rp5,02 triliun, yang terdiri dari proporsi carry over order tahun 2015 sebesar Rp1,52 triliun dan carry over order tahun 2016 sebesar Rp3,5 triliun. Adapun beberapa kontrak besar yang didapatkan sepanjang tahun 2016 adalah proyek Indonesia 1 (Rp1,8 triliun), proyek pengerjaan Mixed-Use Development Gedung Indonesia 1 (Rp1,4 triliun) dari perusahaan terafiliasi, Millenium Centennial Center (Rp317,8 miliar), Apartemen Grand Mansion Borobudur (Rp81,8 miliar) dan Kino Office Tower (Rp21,4 miliar).

Di tahun ini, perusahaan juga berhasil mendapatkan kepercayaan untuk membangun akses bawah tanah yang langsung terhubung dengan sarana transportasi masal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke salah satu proyek prestisiusnya, yakni Gedung Indonesia 1, setelah beberapa waktu lalu mendapatkan hak istimewa serupa di proyek Millenium Centennial Center, Sudirman, Jakarta.

Selama tahun 2016, PT ATMC Pump Services, yang merupakan entitas asosiasi dari ACST, menyumbangkan kontribusi kenaikan laba bersih sebesar Rp1,12 miliar, meningkat sebesar 200 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yakni sebesar Rp377 juta. PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (BINKEI) selaku entitas asosiasi lain dari ACST juga mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek Mixed-Use Development dari Gedung Indonesia 1, khususnya untuk pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP) dengan nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun.

Tahun 2017

Di tahun 2017, selain terus mengembangkan keahlian di bidang spesialisasinya, perseroan juga telah menetapkan fokusnya pada sektor infrastruktur melalui aliansi strategis dengan mitra yang terpercaya, baik dengan badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta lainnya. Sektor infrastruktur diyakini lebih stabil dan seirama dengan strategi usaha Grup Astra yang melingkupi United Tractors, serta sinergis dengan rencana prioritas pembangunan nasional pemerintah Indonesia.

Di samping itu, perseroan juga aktif melakukan diversifikasi sebagai kunci utama dalam menghadapi dinamika perekonomian global. Keamanan, inovasi dan kualitas merupakan faktor pembeda yang diusung oleh ACST sebagai penyedia jasa konstruksi terintegrasi. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan visi jangka panjang Acset 2020, yakni sebagai “The Largest Private Construction Company” di Indonesia. (hm)