BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Keluar Dari LQ45, Transaksi BMTR Lebih Tinggi Ketimbang EXCL dan PPRO

Bareksa30 Januari 2017
Tags:
Keluar Dari LQ45, Transaksi BMTR Lebih Tinggi Ketimbang EXCL dan PPRO
Hary Tanoesoedibjo, pemilik Grup MNC.

EXCL, PPRO, dan BUMI menjadi tiga saham baru yang masuk LQ45 gantikan BMTR, MPPA, dan SILO

Bareksa.com – Nilai dan volume transaksi saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melonjak sejak keluar dari daftar saham paling likuid. Bahkan, nilai dan volume perdagangan saham afiliasi Grup MNC milik taipan Hary Tanoe itu mengalahkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT PP Properti Tbk (PPRO) yang merupakan anggota baru indeks LQ45 sejak diumumkan 25 Januari 2017 yang lalu.

Tengok saja, transaksi dari periode 25-27 Januari 2017. Ini merupakan periode tiga hari pertama sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan deretan saham LQ45 terbaru periode Februari hingga Juli 2017.

Seperti yang diumumkan oleh Bursa, ada tiga saham yang terlempar dari indeks LQ45 untuk periode Februari Juli. Selain BMTR, mereka adalah Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Siloam International Hospital Tbk (SILO).

Promo Terbaru di Bareksa

Pada saat yang sama, tiga saham baru masuk menggantikan tiga emiten tersebut ke dalam jajaran LQ45, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), bersamaan dengan EXCL dan PPRO. (Baca juga: Saham BUMI Masuk Indeks LQ45 Meski Modal Negatif, Kok Bisa?)

Secara total, nilai transaksi saham EXCL sejak pengumuman BEI sebagai anggota baru LQ45 hanya mencapai Rp120,97 miliar dengan total volume 422.768 lot. Sementara itu, nilai transaksi saham PPRO mencapai Rp31,74 miliar dengan total volume 251.791 lot.

Lalu kita bandingkan dengan saham BMTR. Pada periode sama, total nilai transaksi saham BMTR mencapai Rp144,64 miliar dengan volume 2,4 juta lot.

Tabel: Perbandingan Saham yang Masuk dan Keluar LQ45 Periode 25-27 Januari 2017

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Catatan transaksi EXCL dan PPRO jauh berbeda dengan saham BUMI. Sejak BEI mengumumkan LQ45 terbaru, nilai transaksi saham BUMI telah mencapai Rp1,37 triliun dengan volume 28,22 juta lot.

Sementara itu, saham MPPA dan SILO masing-masing mencatat nilai transaksi Rp27,53 miliar dan Rp24,67 miliar dengan volume masing-masing 215.824 lot dan 20.923 lot.

Harga Saham

Dari sisi harga saham, saham EXCL mencatat pertumbuhan 1,41 persen dari penutupan perdagangan 25 Januari Rp2.830 menjadi Rp2.870 per 27 Januari. Sementara saham PPRO pada periode saham stagnan pada Rp1.260. Di sisi lain, sejak masuk LQ45, saham BUMI mengalami kenaikan 3,91 persen dari Rp486 ke level Rp505.

Nasib BMTR tak jauh beda dengan PPRO. Sahamnya stagnan pada Rp600 sejak keluar dari LQ45. Sementara, saham SILO mengalami kenaikan 0,42 persen dari Rp11.850 ke Rp11.900. Lalu, saham MPPA turun 1,98 persen dari Rp1.260 menjadi Rp1.235. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua