MARKET BRIEF: PTPP Right Issue Rp 4,4 T, Laba WSKT Tumbuh 171%

Bareksa • 29 Nov 2016

an image
Pekerja meratakan permukaan jalan beton di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan. Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Adhi Karya Tbk

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal III-2016 30,3 persen.

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia.

PT PP Tbk (PTPP)

PT PP Tbk (PTPP) akan menerbitkan saham baru (right issue) sebanyak 1,357 miliar lembar dengan estimasi jumlah dana yang akan diterima sekitar Rp4,411 triliun melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) .

Dalam prospektusnya, BUMN konstruksi ini mengemukakan bahwa saham baru yang diterbitkan itu sebesar 21,89 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemegang 500.000 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 6 Desember 2016 berhak memperoleh 140.163 HMETD, di mana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp3.250 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Dijelaskan, sekitar 76 persen dari seluruh dana yang diperoleh hasil penerbitan saham baru itu akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal dalam rangka mendukung proyek-proyek infrastruktur prioritas pemerintah, seperti kebutuhan investasi pembangunan kawasan pelabuhan, jalan tol, apartemen menengah dan hunian (MBR Rusunami), kawasan industri dan pembangkit listrik.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) telah menginvestasikan sekitar Rp 210 miliar untuk pembukaan gerai Matahari. Total ada tujuh gerai yang didirikan sepanjang tahun ini. Nilai investasi atas pembangunan gerai bervariasi, antara Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Besaran nilai salah satunya tergantung dari luas gerainya.

"Untuk gerai yang terbaru menempati area belanja seluas lebih dari 5.500 meter persegi (m2)," kata Sunny Setiawan, Store Operations Director dalam keterangan resminya. 

Yang terbaru, perseroan membuka gerai teranyar di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Selain menjadi yang ketujuh sepanjang tahun ini, gerai anyar tersebut menjadi gerai ke-25 yang dimiliki LPPF di seluruh Sumatera. Sebelumnya, pada September lalu perseroan juga membuka gerai Matahari di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan. Gerai tersebut memiliki luas area belanja sekitar 8.000 m2.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk berencana melakukan pembagian dividen interim dengan jumlah Rp 70 per saham untuk tahun buku 2016 ini. Sementara itu untuk cum dividen atau akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan dilakukan per 30 November 2016. 

Disebutkan pula, tanggal pembayaran dividen interim untuk tahun buku 2016 ini bakalan dilaksanakan tanggal 22 Desember 2016 mendatang. Berdasar pada angka penutupan perdagangan saham akhir pekankemarin, saham BBCA berada di angka 14.525.

Dengan nilai saham tersebut maka yields yang diperoleh para investor adalah sebesar 0,4 persen. Dengan laba per saham sebesar Rp614 artinya persentase laba yang dibagi oleh emiten ini adalah 11,4 persen.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,088 triliun hingga kuartal tiga tahun ini atau tumbuh 171,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 400 miliar. Sementara itu, capaian nilai kontrak baru tahun 2016 sampai dengan bulan September sebesar Rp 58,269 triliun atau tumbuh sebesar 135,3 persen dari periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai Rp 24,760 triliun.

Sementara itu, total nilai kontrak tahun 2016 sampai dengan bulan September sebesar Rp 97,416 triliun, atau tumbuh sebesar 118,1 persen dari periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai nilai Rp 44,675 triliun. Sampai dengan bulan September tahun 2016 ini, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 14,008 triliun atau tumbuh 88,7 persen dari capaian tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 7,422 triliun.

Perseroan juga merencanakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 30,7 triliun untuk tahun 2017. Sebagian besar belanja modal akan dialokasikan untuk pengerjaan jalan tol sebesar Rp 25 triliun, di mana hingga saat ini perseroan telah memiliki konsesi jalan tol sebanyak 15 ruas dengan nilai total investasi sebesar Rp 91 triliun.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat kenaikan laba bersih Rp1,3 triliun hingga kuartal III-2016. Laba bersih Jasa Marga tercatat mengalami kenaikan Rp303 miliar atau sekira 30,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun. Perseroan juga mencatat kenaikan laba per saham sebesar Rp191 dari sebelumnya Rp147.

Peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari kenaikan pendapatan usaha perseroan menjadi Rp6,42 triliun dari sebelumnya Rp5,471 triliun. Selain itu, perseroan juga mencatat kenaikan pendapatan lainnya sebesar Rp4,3 triliun dari sebelumnya Rp787 miliar.