Berita / / Artikel

Waspada! Dua Saham Ini Bergerak Tidak Wajar

• 24 Nov 2016

an image
Aktivitas di Pelabuhan Batu Bara Mulia Barat, Kintap, Kalimantan Selatan. Pelabuhan ini dioperasikan oleh PT Mitratama Perkasa (MP) sebagai anak usaha dari PT Astrindo Mahakarya Indonesia, entitas anak PT Benakat Integra Tbk (BIPI).

Kedua saham ini sudah naik tajam sejak 21 November 2016

Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati perkembangan pola transaksi dua saham, yakni PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dan PT Benakat Integra Tbk (BIPI). Dalam pendangan BEI, kedua saham tersebut mengalami peningkatan harga dan aktivitas di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Atas dasar itu, BEI menghimbau investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor diharapkan juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

BEI juga meminta investor mengkaji kembali rencana perusahaan bila belum mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS). Semua pihak juga diminta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Berdasarkan penelusuran Bareksa, kedua saham ini kompak bergerak naik sejak 21 November 2016 hingga 22 November 2016. Dalam periode perdagangan ini, saham NIKL melesat 24,85 persen dari Rp845 menjadi Rp1.055. Sementara saham BIPI melonjak 34,33 persen dari Rp67 menjadi Rp90.

Broker Teraktif

Bagi saham NIKL, ada beberapa broker yang paling aktif bertransaksi. Di antaranya adalah NH Korindo Securities Indonesia dengan jumlah 402.489 lot pada 21 November, dan yang menjadi penjual terbanyak adalah Daewoo Securities Indonesia dengan penjualan 252.105 lot.

Pada perdagangan 22 November, Daewoo Securities yang jadi pembeli dan penjual terbanyak dengan jumlah pembelian 704.641 lot dan penjualan 348.523 lot.

Hari ini, hingga penutupan perdagangan hari ini, saham NIKL masih bergerak naik 10,5 persen ke level Rp1.160. Adapun Daewoo menjadi pembeli terbanyak 187.000 lot  senilai Rp21,8 miliar dengan penjual terbanyak Indomitra Securities 187.000 lot senilai Rp22,2 miliar.

Grafik: Pergerakan Intraday Saham NIKL

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, saham BIPI pada 21 November paling banyak ditransaksikan Lautandhana Securindo dengan transaksi pembelian 756.272 lot dengan penjual terbanyak adalah Ciptadana Securities dengan penjualan 876.800 lot.

Daewoo Securities pun ikut terlibat dalam kenaikan saham BIPI pada 22 November. Daewoo menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar dengan pembelian 1,24 juta lot dan penjualan sebanyak 1,13 juta lot. Pada hari ini, saham BIPI yang masih banyak ditransaksikan Daewoo Securities justru merosot 5,56 persen ke level Rp85 setelah menyentuh level tertinggi Rp108. (hm)

Grafik: Pergerakan Saham BIPI Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Tags: