MARKET BRIEF: Lunasi Utang Credit Suisse, BRMS Jual Newmont US$400 juta

Bareksa • 23 Nov 2016

an image
Ratusan Haul Truck parkir di tambang Batu Hijau Milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kecamatan Maluk, Taliwang, Sumbawa Barat, NTB (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

GREN berencana rights issue senilai Rp30 triliun, Prodiya akan IPO Rp6.500, BLTZ akan bangun bioskop di Palembang

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

Emiten tambang milik Grup Bakrie, BRMS menjual saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$400 juta untuk melunasi utang kepada Credit Suisse.

Perseroan telah menjual 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$400 juta. Transaksi itu mewakili 38,1 persen dari ekuitas perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$1,05 miliar.

"Nilai pasar wajar saham NNT berdasarkan KJPP adalah sebesar US$396,69 juta. Persentase hasil penilaian KJPP dengan nilai transaksi adalah sebesar 99,17 persen," kata Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Minerals Muhammad Sulthon, menuturkan

PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)

Rencana penawaran saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) GREN  mendapat perhatian khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini karena jumlah rights issue GREN mencapai angka jumbo Rp 30 triliun dan memiliki efek dilusi sebesar 95,24 persen.

PT Prodiya Widyahusada

Prodiya telah menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan tersebut menggunakan batas bawah rentang harga yang sebelumnya ditawarkan, yakni Rp 6.500 per saham

PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) 

Menejemen BLTZ berencana mengubah rencana penggunaan dana penawaran umum perdana atau IPO untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Tadinya perusahaan ingin membangun tujuh bioskop baru yang terletak di Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta, dan Surabaya.

Pengalihan dana ini lantaran belum siapnya infrastuktur mall di Bogor tempat bioskop itu beroperasi. Sementara pembangunan bioskop di Palembang sudah dapat dilakukan dan dibuka dalam waktu dekat.