BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Minim Minat IPO, Bank Syariah Pilih Investor Strategis

Bareksa14 November 2016
Tags:
Minim Minat IPO, Bank Syariah Pilih Investor Strategis
Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman H. (Issa Almawadi/Bareksa)

Hingga saat ini, baru Panin Syariah yang melepas sahamnya ke publik

Bareksa.com – Pengembangan keuangan syariah yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), bisa menjadi momen bagi lembaga jasa keuangan syariah untuk memperbesar dirinya melalui berbagai cara. Terlebih lagi, banyak investor asing dari berbagai negara terus melirik lembaga jasa keuangan syariah Indonesia untuk menanamkan investasinya.

Salah satunya dari kalangan perbankan syariah. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 34 bank syariah yang terdiri dari 13 bank umum syariah (BUS), 7 unit usaha syariah (UUS), dan 14 UUS bank pembangunan daerah (BPD).

Dari jumlah itu, tercatat baru Bank Panin Syariah yang berhasil mendapatkan investor strategis setelah melepas sahamnya (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PNBS. Akhir tahun lalu, salah satu bank terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) yakni Dubai Islamic Bank menyelesaikan pengambilalihan 40 persen saham Panin Syariah. Nama Panin Syariah pun menjelma menjadi Panin Dubai Syariah Bank.

Promo Terbaru di Bareksa

Sayang, sampai saat ini belum ada bank syariah lainnya yang merealisasikan pelepasan saham ke publik maupun mendapatkan investor strategis. “Sampai saat ini belum ada yang mengajukan IPO, karena kecenderungannya mencari investor strategis,” kata Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman H, pekan lalu.

Bahkan bisa dikatakan, IPO belum menjadi pilihan utama bank syariah di Indonesia untuk memperkuat permodalannya. Menurut Deden, pilihan mencari investor strategis lebih diminati karena prosesnya lebih cepat dan dana yang didapatkan bisa lebih besar.

Meski begitu, lanjut Deden, OJK berharap bank syariah bisa mengombinasikan IPO dan investor strategis sebagai strategi bisnis ke depan. “Bisa dengan pola yang dilakukan Panin Syariah, IPO dulu baru dapat investor strategis,” tambah Deden.

Hingga akhir September tahun ini, total aset perbankan syariah mencapai Rp331,76 triliun atau naik 17,58 persen dari Rp282,16 triliun pada periode sama tahun lalu. Rasio kecukupan modal bank syariah juga meningkat dari 15,15 persen menjadi 15,43 persen.

Saham PNBS

Minimnya minat bank syariah untuk melepas sahamnya ke publik bisa jadi berkaca pada perkembangan harga saham PNBS. Sampai saat ini, saham PNBS belum menjadi saham favorit bagi para investor di pasar modal.

Namun siapa sangka, kinerja saham yang sebagiannya dimiliki PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) ini terbilang baik. Dicatatkan pada 15 Januari 2014 dengan harga perdana Rp110 per saham, kini saham PNBS mencapai Rp165 dan sudah memberi return 50 persen kepada para pemegang sahamnya.

Tak cuma itu, saham PNBS pernah mencapai level tertingginya Rp278 pada 25 Mei 2015 lalu. Sayang, tahun ini bukan tahunnya bagi saham PNBS. Sejak awal tahun 2016 hingga 11 November 2016, saham PNBS sudah turun 51 persen dari Rp250 menjadi Rp165 per saham. (hm)

Grafik: Pergerakan Saham PNBS sejak IPO hingga 11 November 2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua