MARKET BRIEF: Rights Issue WIKA Rp1.525, UNSP Akan Reverse Stock 10:1

Bareksa • 23 Sep 2016

an image
Seorang pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit di Dusun Bayas Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (22/12/2015). (ANTARA FOTO/Kasriadi)

UNTR bagi dividen interim Rp 143 per saham.

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Bank Mandiri mengaku telah berhasil menyerap dana tax amnesty hingga Rp6,6 triliun. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan jumlah tersebut terbagi atas 29.015 transaksi tebusan dengan nilai Rp 5,95 triliun dan 145 transaksi repatriasi dengan nilai Rp 653,64 miliar.

Rohan mengatakan bahwa BMRI menyiapkan klinik-klinik pajak yang dapat memiliki informasi yang komprehensif tentang berbagai ketentuan dan persyaratan terkait amnesti pajak kepada nasabah utama dan korporasi. Klinik-klinik ini, menurutnya juga memberikan konsultasi keuangan mengenai produk-produk investasi yang bisa dipilih wajib pajak yang ingin merepatriasi dana ke Indonesia.

Produk-produknya termasuk treasury, asset management, investasi pasar modal, capital/venture funds hingga produk asuransi.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA tengah bersiap untuk melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) I pada bulan Oktober nanti. Pelaksanaan penerbitan saham baru itu akan dilakukan dengan harga pelaksanaan yang berada pada kisaran Rp 1.525 hingga setinggi-tingginya Rp 2.505, sesuai keputusan Komite Privatisasi yang ditetapkan oleh 5 Menteri Kabinet Kerja.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Bintang Perbowo mengatakan selain mengacu pada rata-rata harga saham perseroan dalam 60 hari perdagangan terakhir dengan cut-off date tanggal 20 September lalu, nilai tersebut juga disepakati oleh sejumlah menteri seperti Menteri BUMN dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Dalam aksi korporasi kali ini, WIKA berharap dapat menyerap dana tambahan Rp 2,149 triliun dari porsi publik sehingga total dana yang akan diperoleh nantinya menjadi Rp 6,149 triliun. Tambahan modal itu akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan finansial perusahaan dalam berbagai proyek infrastruktur. Secara khusus dana ini bakal dialokasikan dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang–Pasir Koja, Jalan Tol Manado–Bitung, Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, PLTU Banten 2 x 1.000 MW, PLTU Aceh 2 x 200 MW, Water Treatment Plant (WTP) Jatiluhur 5.000 l/detik, dan Pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Emiten alat berat milik Grup Astra ini akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2016 sebesar Rp 143 per lembar saham kepada para pemegang sahamnya pada 17 Oktober 2016 mendatang.

Dalam keterangan tertulis di keterbukaan BEI, Kamis, 23 September 2016 disebutkan pembagian dividen interim ini adalah hasil keputusan rapat direksi pada 16 September lalu. UNTR menetapkan cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 28 dan 29 September 2016. Sementara di pasar tunai 3 dan 4 Oktober 2016 dengan DPS hingga 3 Oktober 2016.

PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP)

Emiten perkebunan milik Grup Bakrie ini akan menggabungkan nilai nominal saham alias reverse stock. Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi utang perseroan. Perseroan akan meminta restu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu pada 31 Oktober mendatang.

Rasio reverse stock ini sebesar 10:1. Artinya, setiap 10 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan berubah menjadi satu saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saat ini, harga saham UNSP ada di level Rp 50 per saham.