Stok CPO Agustus Turun, Harga Berpotensi Naik

Bareksa • 20 Sep 2016

an image
Seorang pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit di Dusun Bayas Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (22/12/2015). (ANTARA FOTO/Kasriadi)

Survei memperkirakan pasokan menipis pada Agustus

Bareksa.com - Persediaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperkirakan akan menipis sehingga dapat mengerek harga komoditas ini naik, seperti terlihat dalam survei yang dilakukan oleh Reuters untuk bulan Agustus. Peningkatan harga CPO memberikan dorongan positif bagi emiten kelapa sawit yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Survei yang dilakukan Reuters terhadap Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), Indonesian Oil Palm Research Institute, dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR), menunjukan bahwa persediaan CPO di bulan Agustus sebesar 1,7 juta ton, turun 9,3 persen dari perkiraan bulan Juli.

Sementara itu, konsumsi domestik diperkirakan stabil di kisaran 1 juta ton didukung implementasi kebijakan mandatori biodiesel. Sebelumnya, Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah mendorong terjadinya peningkatan permintaan yang memicu turunnya stok sejak awal tahun 2016.

Pada saat yang sama, produksi masih belum sesuai harapan karena dampak El-Nino yang terjadi tahun 2015. Survei Reuters menunjukan bahwa produksi diperkirakan hanya naik 1 persen menjadi 2,83 juta ton di bulan Agustus, dari bulan sebelumnya 2,80 juta ton.

Maka dari itu, para produsen nasional menyimpan stok untuk dijual di dalam negeri demi memenuhi kebutuhan permintaan biodiesel sehingga volume ekspor CPO diperkirakan akan turun.

Grafik: Hasil Survei CPO Reuters


sumber: reuters.com

Menipisnya stok Indonesia, sebagai salah satu negara produsen sawit terbesar di dunia, berpotensi ikut mengerek harga CPO yang mulai merangkak naik sejak pertengahan Juli 2016.

GAPKI pun memperkirakan harga CPO global masih akan bergairah sepanjang September 2016.

"Pada pekan pertama September, harga CPO global sudah bergerak di kisaran US$750-US$790 per metrik ton. GAPKI memperkirakan sampai akhir september harga akan bergerak di kisaran US$730-US$770 per metrik ton," tulis Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI dalam siaran pers 13 September 2016.

Perkiraan menipisnya stok juga memberi angin segar kepada harga saham perusahaan berbasis sawit. Harga saham beberapa produsen besar seperti PT London Sumatera Indonesia Plantation Tbk (LSIP), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Astra Agro Lestari (AALI), sampai dengan penutupan Senin 19 September 2016 kompak menguat masing-masing 4,7 persen, 2,5 persen dan 2,2 persen. (hm)