
Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham: MNC Dana Ekuitas (6,23%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (2,60%)
3) Reksa Dana Campuran: Semesta Dana Maksima (4,00%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Simas Syariah Berkembang (2,56%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: Syailendra Fixed Income Fund (0,99%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,89%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Syailendra Dana Kas (0,64%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,48%)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi Juli: 0,69%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,416% per bulan
> Bank Mandiri: 0,479% per bulan
> Bank BNI: 0,490% per bulan
> Bank BRI: 0,479% per bulan
- IHSG: 0,46%
- Indeks Reksa Dana Saham: 0,62%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: 0,45%
- Indeks Reksa Dana Campuran: 0,14%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 0,79%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: 0,15%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: 0,60%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,37%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,37%
Summary
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunan 0,15 persen ke level 5.362,31 pada perdagangan kemarin (Selasa, 30 Agustus 2016). Mayoritas sektor serentak ditutup pada zona merah dengan penurunan terdalam terjadi pada sektor industri dasar sebesar 0,72 persen dan sektor barang konsumsi sebesar 0,61 persen. Sementara itu, sektor perkebunan, pertambangan dan perdagangan mampu menguat masing-masing 0,26 persen, 1,16 persen dan 0,65 persen.
Penurunan pasar saham dalam beberapa hari terakhir masih dipicu rencana The Fed (bank sentral Amerika) yang akan menaikkan suku bunga, sehingga membuat sebagian investor melakukan antisipasi dengan menjual saham sebelum keputusan peningkatan suku bunga berpengaruh terhadap investasi di negara emerging market seperti Indonesia.
Pelemahan pasar yang cukup signifikan ini tentu saja turut mempengaruhi kinerja reksa dana berbasis saham. Dalam sebulan return indeks reksa dana saham dan campuran turun menjadi 0,62 persen dan 0,14 persen.
Sementara itu, pasar obligasi juga masih terkonsolidasi dengan pergerakan harga yang cenderung stagnan. Hal ini tercermin dari pergerakan benchmark imbal hasil obligasi (yield) yang masih bergerak mendatar di kisaran 7,9 hingga 7,11 persen.
Pasar obligasi yang belum menguat signifikan juga mempengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap yang memiliki mayoritas aset berupa obligasi. Return indeks reksa dana pendapatan tetap berada pada 0,15 persen dalam sebulan terakhir.
Sementara itu, reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko paling rendah, memperlihatkan return stabil dan cenderung meningkat dalam sebulan. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham. Sebulan, indeks reksa dana pasar uang menghasilkan return 0,37 persen.
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.