
Bareksa.com - Jelang lebaran kali ini, masyarakat tampaknya tidak perlu lagi khawatir akan kehabisan stok bahan pangan. Pemerintah menyatakan ketersediaan bahan pangan pokok cukup melimpah dan siap dipasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai berakhirnya bulan Ramadhan. "Stok pangan aman, bisa lima kali lipat dari kebutuhan, jangan khawatir. Kami bisa jamin itu," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta 7 Juni 2016.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan stok minyak goreng sepanjang Juni-Juli 2016 mencapai 3,8 juta ton. Ini lima kali lipat dibanding total kebutuhan sebanyak 887 ribu ton. Adapun ketersediaan beras mencapai 7,15 juta ton, ini juga melebihi total kebutuhan yang hanya 5,6 juta ton. Stok bawang merah mencapai 242 ribu ton, padahal kebutuhan hanya 176 ribu ton. Daging ayam disiapkan 494 ribu ton, dua kali lipat dari kebutuhan yang hanya 217 ribu ton. Stok telur ayam pun dua kali lipat dari kebutuhan yang hanya 254 ribu ton. Gula pasir, stoknya mencapai 773 ribu ton melebihi kebutuhan sebanyak 545 ribu ton.
Sementara itu, untuk daging sapi, meskipun ketersediaanya hanya 108 ribu ton--di feedlotter 33.500 ton dan sapi lokal 74.900 ton--tetapi Kementerian Pertanian ada stok dari importir sebanyak 9.110 ton dan tambahan impor hingga 27.422 ton.
Grafik: Ketersediaan dan Kebutuhan Bahan Pangan Juni-Juli 2016
Sumber: Kementerian Pertanian
Melimpahnya stok bahan pangan ini diyakini Kementerian Pertanian bakal menjamin ketersediaan kebutuhan pokok hingga akhir Juli 2016 mendatang. Karena itu, masyarakat tidak perlu berbelanja secara berlebihan untuk menyetok bahan pangan selama liburan. Tindakan tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh para spekulan untuk mengerek harga kebutuhan pokok.
Di pasar, harga pangan sendiri sudah terlihat mulai turun. Minggu lalu, saat Menteri Amran datang ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga pangan seperti daging sudah mulai turun. "Harga daging sapi sudah dijual pada harga Rp80.000 per kg (daging beku), dari yang sebelumnya Rp130.000," kata Amran sembari memperlihatkan harga yang tertera di beberapa lapak pedagang di Pasar Minggu.
Untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga murah, namun tetap berkualitas, Amran mengajak masyarakat untuk berbelanja di kios-kios khusus yang merupakan bagian dari operasi pasar yang digelar pemerintah di 26 provinsi di seluruh Indonesia, maupun 733 Toko Tani Indonesia yang beroperasi di 20 provinsi. Di sini, masyarakat bisa membeli bahan pangan dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga pasaran. (AD)