Supir Taksi Demo Tolak Transportasi Online, Apa Respon Pasar ke TAXI & BIRD?

Bareksa • 22 Mar 2016

an image
Ratusan taksi diparkir di Silang Monas saat unjuk rasa menolak transportasi berbasis online di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (14/3). Ribuan pengemudi angkutan umum menuntut pemerintah menutup transportasi berbasis online yang tidak sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. ANTARA FOTO/Dean Wibowo

Saham TAXI lompat 4,3 persen, BIRD tidak bergerak

Bareksa.com - Pengemudi taksi di kota Jakarta hari ini (Selasa, 22 Maret 2016) menggelar aksi protes yang menuntut ditertibkannya transportasi berbasis aplikasi online, seperti Uber dan Grab. Harga saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), yang merupakan salah satu operator taksi terbesar, melonjak seiring dengan peristiwa itu.

Harga saham operator Express Taxi itu naik 4,29 persen menjadi Rp243 pada pukul 9:30 WIB dan mencatat nilai perdagangan Rp21,74 miliar, masuk dalam daftar 10 saham bernilai terbesar pagi ini.

Saham TAXI sempat mencapai titik tertinggi hari ini pada harga Rp248 dan terendah Rp235, di atas level penutupan kemarin Rp233. Jumlah saham yang sudah berpindah tangan selama 30 menit pertama perdagangan pagi ini sudah mencapai 915.000 lot.

Dalam perdagangan hari ini Daewoo Sekuritas (YP) menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar transaksi saham TAXI hari ini. Nilai beli YP senilai Rp5,6 miliar dan nilai jualnya Rp3,7 miliar.

Pembeli terbesar kedua adalah Indopremier Securities (PD) dengan nilai pembelian Rp2,8 milar. Nilai penjualan saham TAXI oleh PD sebesar Rp2,2 miliar. Di posisi ketiga pembeli terbesar adalah Mandiri Sekuritas senilai Rp2,3 miliar. Akan tetapi, penjualan saham TAXI oleh CC senilai Rp2,2 miliar.

Pada saat yang sama, saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang merupakan pemimpin pasar taksi nasional, tidak bergerak di level Rp6.400.

Sebelumnya, saham operator taksi juga sempat melonjak akibat tentangan operasi Uber dan Grab yang dianggap ilegal. Bahkan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melayangkan surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk memblokir aplikasi UberTaxi dan GrabCar.