
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex
Sritex bakal membangun pembangkit listrik senilai US$100 juta tahun depan seiring dengan rencana dua pabrik baru. Dananya menggunakan sebagian dari hasil emisi obligasi sebesar US$420 juta. Direktur Utama Sri Rejeki Isman Sritex Iwan Setiawan mengatakan emiten tekstil itu berniat membangun power plant berkapasitas antara 60 -70 Megawatt (MW) pada semester II-2016, untuk bisa menghemat biaya listrik dan gas hingga 30 persen. Mengacu pada laporan keuangan perseroan, selama ini beban listrik dan air mencakup 6 persen dari total beban pokok penjualan. Selain pembangkit listrik, dana obligasi juga akan digunakan untuk refinancing surat utang US$320 juta.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom
Telkom masih mengincar aksi merger dan akuisisi sejumlah perusahaan di luar negeri untuk ekspansi bisnis internasional. Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan saat ini terdapat lebih dari lima perusahaan asal luar negeri yang masuk pipeline merger dan akuisisi perseroan. Salah satu yang akan selesai dengan waktu dekat adalah dengan perusahaan dari Guam, yaitu AP Teleguam Holding Inc. Sebelumnya, Telkom melalui anak usaha Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty Ltd mengakuisisi 75 persen saham Contact Centres Australaia Pty Ltd.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
RALS menyiapkan dana Rp400 miliar dari kas internal untuk melancarkan aksi pembelian kembali dari pasar (buyback) 567,68 juta saham, atau 8 persen dari total saham perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Direktur Keuangan RALS Suryanto mengatakan pembelian saham kembali dilakukan karena harga saham murah sementara perseroan tengah memperbaiki struktur modal dan meningkatkan laba per saham (earning per share/EPS) dan return on equity (ROE) perseroan.
Berdasarkan prospektus yang dirilis kemarin, perseroan menyatakan EPS per 31 Desember 2014 berada di level Rp50,04. Setelah buy back, nilainya diperkirakan naik menjadi Rp54,39. Return on Average Equity (ROAE) sebelumnya sekitar 10,57 persen dan diproyeksi meningkat menjadi 12 persen, sedangkan Return on Average Assets (ROAA) dari 7,8 persen diharapkan tumbuh menjadi 8,55 persen.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
BSDE mempersiapkan peluncuran tiga proyek baru pada paruh kedua tahun ini dengan total nilai mencapai Rp9 triliun. Adapun untuk tahun ini, tiga proyek tersebut diharapkan dapat menyumbang sekitar Rp1,5 triliun terhadap pendapatan prapenjualan (marketing sales) perseroan. Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjabarkan proyek tersebut terdiri atas proyek apartemen Element Rasuna di Kuningan dan apartemen di Taman Permata Buana, serta, mixed-use development di Tanjung Barat. Meskipun demikian, target marketing sales untuk tahun ini tetap sesuai target awal sebesar Rp7,5 triliun dan pada semester I-2015 sudah diperoleh Rp3,5 triliun. Secara lebih terperinci, proyek Element Rasuna akan diluncurkan pada medio Agustus-September, dengan total nilai proyek mencapai Rp2 - 2,5 triliun. Perseroan akan mengembangkan dua menara apartemen yang menyasar kelas atas dengan harga jual mulai dari Rp3 - 8 miliar per unit.