China dan Yunani Bawa Harga Minyak ke Titik Terendah Sejak April 2015

Bareksa • 06 Jul 2015

an image
Bensin solar untuk bahan bakar minyak (BBM) dituangkan ke dalam jeriken di Abuja, Nigeria May 25, 2015. REUTERS/Afolabi Sotunde

Yunani menolak langkah-langkah penghematan yang dilakukan sebagai imbalan uang bailout.


Bareksa.com - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan hari ini. Harga si emas hitam itu turun tajam disebabkan oleh dua faktor. Pertama, efek Yunani yang menolak melakukan langkah-langkah penghematan sebagai imbalan uang bailout. Kedua, efek kebijakan pemerintah China yang melakukan langkah-langkah pencegahan agar pasar modalnya tidak meledak.

Pagi ini harga minyak mentah dijual $54.96 per barel turun $1,96 atau sebesar 3,44 persen. Minyak jenis Brent akhirnya ikut terpelosok di bawah $60 per barelnya.

Minyak Brent dijual $59,76 per barelnya, turun 56 sen atau sebesar 0,93 persen. Jatuhnya kedua harga minyak ini membuat posisi harga minyak turun ke harga terendah semenjak pertengahan April 2015.

Harga Minyak Brent

Sumber: CNBC

Dalam referendum pada hari Minggu, Yunani menolak langkah yang diajukan oleh Eropa. Pilihan Yunani ini juga membuat mata uang Euro tertekan pada perdagangan Senin 7 Juli 2015.

"Ketidakpastian Yunani menjadi tekanan untuk harga minyak. Ini semakin menambah sentimen negatif oleh gejolak pasar keuangan di China, naiknya pengeboran di Amerika Serikat dan kenaikan pasokan minyak dari Iran," kata Olivier Jakob, analis sektor energi dari Petromatrix dikutip CNBC, Senin 6 Juli 2015.

Di China, para broker dan fund manager sepakat melakukan pembelian besar-besaran saham. Hal ini dilakukan untuk mendukung pasar saham yang sudah jatuh hingga 30 persen semenjak Juni.