Kesepakatan Telkom-TBIG Untungkan 2 Belah Pihak: Riset Deutsche Bank

Bareksa • 10 Oct 2014

an image
Dirut PT Telkom Arief Yahya (ketiga kiri) melakukan sulang minuman bersama usai penandatanganan naskah kerjasama pembangunan jaringan serat otik Indonesia-AS, di Jakarta. (ANTARA FOTO/Audy Alwi)

TLKM akan menukarkan saham Mitratel dengan saham baru TBIG

Bareksa.com - Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Tower Bersama Tbk (TBIG) menandatangani perjanjian di mana TLKM akan menukar 100 persen sahamnya di Mitratel dengan 13,7 persen saham TBIG yang berasal dari penerbitan saham baru.

Kesepakatan ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Telkom akan menukarkan 49 persen kepemilikannya di PT Mitratel dengan 290 juta lembar saham baru TBIG. Tahap kedua, TLKM memiliki opsi untuk menukarkan 51 persen sisa kepemilikan Telkom di Mitratel dalam jangka waktu dua tahun dengan tambahan 472,5 juta saham baru TBIG.

Selain kepemilikan saham di TBIG, TLKM akan menerima tambahan pembayaran kas sampai maksimum sebesar Rp1,74 triliun, apabila Mitratel dapat mencapai persyaratan tertentu yang telah disetujui.

Namun demikian, transaksi ini masih bergantung pada persetujuan Dewan Komisaris Telkom.

Berdasarkan riset Deutsche Bank Indonesia, pada transaksi ini Mitratel dihargai Rp11,1 triliun (termasuk utang bersih Mitratel sebesar Rp2,7 triliun dan ekuitas Rp8,4 triliun).

Dengan potensi pembayaran kas, kesepakatan akan dihargai pada EV/EBITDA 0,7-12,5x (dengan EBITDA sekitar Rp850-900 miliar pada tahun 2013 dan diasumsikan EBITDA Mitratel mencapai Rp1,1 triliun).

Kesepakatan ini dinilai sama-sama menguntungkan bagi kedua perusahaan. Bagi TLKM, kesepakatan ini dapat meningkatkan nilai aset anak perusahaannya. Sedangkan untuk TBIG, selain soal valuasi dan potensi peningkatan kinerja Mitratel, dengan masuknya TLKM sebagai pemegang saham minoritas dapat mengamankan pengembangan usaha mereka di masa mendatang yang terkait dengan bisnis Telkomsel. (kd)