
Bareksa.com - Produsen baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) optimistis mampu meraup pendapatan Rp1,2 triliun sepanjang tahun ini dengan cara menambah kapasitas produksi pabrik.
Selain fokus menambah produksi, tahun ini BAJA akan melakukan efisiensi guna menekan beban produksi agar tak merugi seperti tahun 2013.
BAJA akan mengalihkan pembelian bahan baku yang semula impor ke produsen dalam negeri, seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Alasan perseroan mengalihkan bahan baku ke produsen dalam negeri adalah menekan rugi kurs mata uang asing saat rupiah melemah atas dolar AS.
Tahun ini, BAJA berencana menambah kapasitas produksi baja lapis seng (galvanis) dan baja lapis alumunium (saranalum) sebesar 60.000 ton.
Penambahan produksi seharusnya diimbangi kebijakan pemerintah yaitu kebijakan safeguard untuk membatasi impor, ungkap Komisaris BAJA Ibnu Susanto.
Ibnu menambahkan, pasar baja besi lapis seng dan aluminium dikuasai impor 60-70 persen. Walaupun harga baja impor lebih murah karena bebas bea masuk, namun kualitas produksi dalam negeri jauh lebih baik dari baja impor tersebut. (WS)
Kontan, hal. 13