Begini Tips Hindari Jeratan Investasi Bodong

Abdul Malik • 07 Apr 2021

an image
Ilustrasi pelaku investasi bodong, investasi ilegal dan fintech ilegal yang berhasil mengelabui korbannya dengan mendapatkan banyak keuntungan. (Shutterstock)

Penawaran investasi ilegal melihat potensi ekonomi, penghasilan serta pengetahuan masyarakat

Bareksa.com - Mau melakukan diversifikasi investasi atau justru baru mau memulai investasi tapi takut terjerat investasi bodong? Jika iya, jangan khawatir karena ketakutan Anda bukan tanpa alasan. Sebab saat ini kasus investasi bodong masih terjadi.

Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi), Tongam Lumban Tobing wajib menyatakan agar bisa terhindar dari investasi bodong, maka masyarakat sebaiknya tidak mudah tergiur jika ada penawaran investasi dengan iming-iming imbal hasil tinggi tanpa risiko.

Satgas Waspada Investasi meminta masyarakat agar waspada setiap kali menerima tawaran berinvestasi. "Jika ada penawaran seperti ini, kenali 2L yakni legal dan logis. Legal artinya tanyakan izinnya dan logis artinya pahami rasionalitas imbal hasilnya," ungkap Tongam kepada Bareksabeberapa waktu lalu.

Ia mengatakan pada tahun lalu Satgas Waspada Investasi banyak menemukan modus baru investasi bodong. Contohnya, beberapa kasus berupa kegiatan di medsos (media sosial) seperti Instagram tinggal like maka dapat untung.

"Inikan (lika dapat untung,red) tidak masuk akal. Kita temukan rekrut member untuk banyak like. Kemudian, ada jasa isi ulang pulsa. Mereka (pelaku) mengiming-imingi akan memberikan bonus berjenjang," kata Tongam.Lalu ada pula jasa periklanan yang jargonnya cukup menonton iklan lalu topup, akan mendapatkan untung.

Kemudian, ia melanjutkan, ada juga temuan dengan menggunakan marketplace yang seakan-akan ini kegiatan e-commerce yang legal padahal kegiatanya ilegal. Contohnya, ada lapak-lapak di e-commerce kita beli tapi sistemnya berjenjang, di mana semakin banyak kita rekomendasi ke orang, kita semakin banyak untungnya.

Menurutnya kegiatan-kegiatan seperti itu yang umumnya di samping ada juga kegiatan yang menggunakan skema ponzi yang sudah umum modusnya, ada juga dengan skema belanja online, atau skema piramida.

"Jadi ada perkembangan-perkembangan modus seperti itu yang membuat masyarakat kita mendapatkan untung yang besar hanya dengan like atau sistem menonton-nonton," imbuh Tongam.

Ia mengatakan penawaran investasi ilegal atau investasi bodong, melihat potensi ekonomi dan juga penghasilan serta pengetahuan masyarakat. Menurutnya pelaku investasi bodong tidak mungkin nyasar ke orang tidak punya uang.

"Menurut kami semakin banyak penghasilan masyarakat, semakin banyak juga penawaran investasi ilegal. Makanya ada baiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan," kata Tongam.

Investasi Resmi

Tongam mengatakan agar masyarakat tidak mudah terjebak investasi bodong atau ilegal ini, perlu diingat, manfaat atau imbal hasil setiap produk investasi umumnya baru dapat dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, hasil investasi pun akan sebanding dengan risikonya.

"Semakin besar tingkat keuntungan yang ditawarkan, maka akan semakin besar pula risiko yang harus dihadapi (high risk high return)," ujar Tongam.

Jika Anda ingin berinvestasi aman, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi resmi yang dapat menjadi pilihan.

Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi berpengalaman dan mengelola dananya secara profesional. Berinvestasi pada reksadana juga fleksibel karena kita bisa mencairkan dananya kapan saja. Tidak harus menunggu hingga jangka waktu tertentu untuk dapat mencairkan dana tersebut.

Terpenting, reksadana juga diawasi resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan, lembaga independen negara yang mengawasi seluruh kegiatan di dalam sektor keuangan.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.