Ada Tiga Tipe Investor, Kamu Termasuk yang Mana?

Abdul Malik • 09 Mar 2021

an image
Ilustrasi perempuan investor yang gembira dengan hasil investasinya di reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Sebaiknya kamu perlu mengetahui profil risiko agar dapat menemukan produk yang sesuai dengan karaktermu

Bareksa.com - Tak berlebihan rasanya jika menyebut berinvestasi masuk dalam daftar kebutuhan yang wajib dipenuhi demi kondisi keuangan di masa depan lebih baik.

Reksadana, jadi salah satu alternatif investasi yang sangat patut dipertimbangkan jika kamu belum berinvestasi reksadana.

Demi kenyamanan berinvestasi, sebaiknya kamu perlu mengetahui profil risiko agar dapat menemukan produk yang sesuai dengan karaktermu.

Nah, berikut tiga tipe investor:

1. Konservatif (Penghindar Risiko/Risk Averter)

Tipe konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.

Dengan kata lain, investor konservatif cenderung memilih jenis investasi yang stabil, berisiko rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali.

Biasanya, yang masuk dalam kategori konservatif adalah investor pemula yang baru saja tertarik untuk berinvestasi. Tipe investor yang seperti ini cocok untuk berinvestasi pada reksadana pasar uang.

Reksadana pasar uang sangat sesuai dengan karakteristik dari investor jenis ini. Reksadana pasar uang memiliki tingkat risiko yang cukup rendah, dan sangat cocok untuk investor yang berinvestasi dengan tujuan jangka pendek.Investor tetap akan mendapatkan imbalan (return), dan tidak perlu khawatir akan fluktuasi harga yang ada di pasar modal.

2. Moderat

Tipe moderat adalah tipe investor dengan profil risiko sedang. Investor tipe moderat biasanya memiliki tujuan finansial jangka menengah, dan siap dengan tingkat returnyang fluktuasinya tidak signifikan, tetapi masih tidak terlalu berani mengambil risiko.

Untuk investor bertipe moderat, mereka masih bisa menoleransirisiko dalam berinvestasi. Tetapi tidak untuk risiko yang tergolong besar.Kemudian, mereka masih tetap berhati – hati dalam memilih instrumen investasi yang aman.

Adanya fluktuasi pada pasar modal saat berinvestasi pun sudah mulai dipahami pada investor jenis ini. Tipe investor moderat, cocok untuk berinvestasi pada reksadanapendapatan tetap dan reksadana campuran.

3. Agresif (Penyuka Risiko/Risk Taker)

Tipe agresif adalah tipe investor dengan profil risiko yang tinggi. Investor tipe ini sangat siap jika investasi pokoknya berkurang atau hilang demi imbal hasil yang juga tinggi. Biasanya investor yang seperti ini adalah investor yang sudah berpengalaman.

Tipe investor agresif ini adalah tipe investor yang sudah terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tergolong ekstrim. Tipe investor agresif ini juga tidak takut untuk menaruh modal di instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sehingga sangat cocok berinvestasi pada jenis reksadana saham.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(Martina Priyanti/AM)

​​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.