Ketua Satgas Investasi, Tongam Tobing : Waspada! Banyak Modus Baru Investasi Ilegal di 2020

Abdul Malik • 08 Dec 2020

an image
Ketua Tim Satgas Waspada Investasi, Tongam Lumban Tobing. (Anggie/Bareksa)

Ada baiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan

Bareksa.com - Jelang penghujung tahun 2020, Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi (Tim Satgas Waspada Investasi) menyampaikan terus melakukan kegiatan preventif dan juga represif mengenai investasi khususnya investasi ilegal. Bukan tanpa alasan, karena Tim Satgas Waspada Investasi masih saja menemukan investasi bodong atau ilegal, masih marak di Indonesia.

Untuk mengetahui bagaimana penanganan investasi ilegal di Indonesia dan apa yang mesti dilakukan masyarakat sebagai seorang investor agar terhindar dari investasi bodong, Martina Priyanti dari Bareksa mewawancarai Ketua Tim Satgas Waspada Investasi, Tongam L Tobing melalui sambungan telepon pada Senin sore (7/12/2020). Berikut petikan wawancarannya:

Bagaimana dengan temuan oleh Satgas Waspada Investasi sepanjang tahun ini?

2020 sampai Oktober, ditemukan 349 entitas investasi bodong, 75 gadai ilegal, dan 1.026 fintech peer to peer (P2P) lending ilegal. Khusus mengenai investasi ilegal, paling banyak berupa forex trading sekitar 300.

Modus investasi bodong seperti apa saja yang ditemukan Satgas Waspada Investasi?

Kami banyak menemukan modus baru. Contohnya ada beberapa kasus berupa kegiatan di medsos (media sosial) sepert Instagram tinggal like maka dapat untung, inikan tidak masuk akal. Caranya, kita temukan rekrut member untuk banyak like. Kemudian ada jasa isi ulang pulsa. Mereka (pelaku) mengiming-imingi akan memberikan bonus berjenjang.

Lalu ada pula jasa periklanan yang jargonnya cukup kita menonton iklan lalu topup, akan mendapatkan untung. Kemudian juga ada temuan dengan menggunakan marketplace yang seakan-akan ini kegiatan ecommerce yang legal padahal kegiatanya ilegal. Contohnya, ada lapak-lapak di ecommerce kita beli tapi sistemnya berjenjang juga, di mana semakin banyak kita rekomendasi ke orang, kita semakin banyak untungnya.

Tapi jelas itu kegiatan ilegal,.kegiatan-kegiatan seperti itu yang umumnya di samping ada juga kegiatan yang menggunakan skema ponzi yang sudah umum modusnya, lalu skema belanja online, atau skema piramida. Jadi ada perkembangan-perkembangan modus seperti itu yang membuat masyarakat kita mendapatkan untung yang besar hanya dengan like atau sistem menonton-nonton.

Dibanding 2019, tahun ini lebih banyak jenis modus apa yang ditemukan?

Iya lebih banyak modus seiring perkembangan teknologi informasi (IT) membuat orang semakin kreatif, membuat trobosan-trobosan baru tapi untuk membohongi orang. Namun secara jumlah, menurun di mana pada 2019 ada 442 investasi ilegal, sedangkan tahun ini per Oktober 349.

Dari sisi jumlah, mungkin menurun ya tapi itukan sampai Oktober dan mudah-mudahan tidak banyak meningkat lagi sampai akhir tahun.

Apa yang sudah dilakukan Satgas dalam menangani kasus investasi ilegal?

Kami tetap melakukan dua strategi, Pertama, secara preventif yakni kami secara berlanjut melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kami melakukan untuk memberikan pemahaman mengenai bahayanya investasi ilegal dan maraknya modus-modus baru yang menjebak masyarakat.

Kedua, kami melakukan upaya-upaya respresif yakni penanganan investasi ilegal dengan cara kita panggil lalu mintakan bagaimana legalitas dan marketing plannya, kalau memang tidak punya legalitas maka kita minta hentikan kemudian kami mengumumkan kepada masyarakat melalui media massa.

Kemudian kami minta Kemekominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) untuk melakukan blokir web aplasinya. Kemudian kami menyampaikan laporan informasi ke kepolisian apabila diduga ada tindak pidana agar diproses hukum di sana.

Jadi tindakan-tindakan yang kami lakukan adalah tindakan yang boleh dibilang preventif dan respresif. Memang yang utama adalah kegiatan edukasi kepada masyarakat karena dari sisi pelaku dengan sangat majunya teknologi informasi saat ini, orang mudah sekali membuat aplikasi. Pada saat kita blokir hari ini, sore hari yang sama juga sudah buat yang baru atau ganti nama.

Kemudian juga sangat terbatas dalam mencegah orang untuk kirim SMS atau lewat media sosial lainnya karena banyaknya sekali kasus demikian. Makanya kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat.

Kami yakin semakin tinggi pengetahuan masyarakat mengenai investasi ilegal maka akan semakin waspada dan lambat laun kegiatan investasi ilegal ini tidak banyak nasabahnya. Kalau tidak banyak nasabahnya, otomatis akan mati sendiri karena yang utama mereka menjebak orang lain.

Jadi dari sisi demand-nya kita pengaruhi masyarakatnya. Kami juga harapkan peran serta masyarakat di mana kalau menemukan adanya penawaran investasi atau sesuatu yang sangat mengiurkan di mana memberikan imbal hasil tinggi tanpa risiko maka tolong sampaikan ke Satgas Waspada Investasi.

Apa korelasinya pertumbuhan ekonomi tinggi dengan banyaknya kasus investasi ilegal?

Penawaran investasi ilegal kan melihat potensi ekonomi dan juga penghasilan serta pengetahuan masyarakat. Mereka itukan tidak mungkin nyasar ke orang tidak punya uang. Menurut kami semakin banyak penghasilan masyarakat, semakin banyak juga penawaran investasi ilegal. Makanya ada baiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan.

Edukasi yang kami lakukan itu kami lihat sebagai pendorong masyarakat untuk tidak terjebak pada investasi ilegal. Kami memandang, semakin tinggi pengetahuan masyarakat mengenai produk investasi legal dan ilegal, ini akan memberikan dampak semakin dikit yang menjadi korban investasi ilegal.

Kami melihat juga akan menjadi masalah kalau makin banyak temuan investasi ilegal, ini akan memberikan dampak kepada ekonomi masyarakat. Karena masyarakat yang berinvestasi dan menganggap bahwa akan mendapatkan keuntungan tapi ternyata kerugian yang didapat, ini menjadi masalah. Dampaknya, masyarakat yang dulunya punya uang jadi tidak punya uang.

Untuk pemulihan ekonomi kami kira memerangi atau memberantas investasi ilegal ini adalah satu langkah untuk menyelamatkan masyarakat kita dari kerugian besar. Contohnya kalau kita lihat 10 tahun terakhir saja, kerugian dari 2009-2019 itu mencapai Rp97 triliun uang masyarakat di investasi ilegal dan dilarikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Saran bagi masyarakat agar tidak mudah terkena investasi bodong?

Simplikasi dari sosialisasi dari kami, kalau ada masyarakat mendapatkan penawaran yang sangat mengiurkan dengan iming-iming untung besar, maka cek 2 L; legal dan logis. Legal artinya cek dulu badan hukumnya yakni perusahaan dan produknya. Kalau tidak ada izin jangan ikuti.

Kemudian logis artinya rasionalitas imbal hasil yang ditawarkan. Contohnya perbandingan kasus imbal hasil dengan rata-rata suku bunga deposito 5 persen per tahun, sangat menyesatkan kalau akan ada yang memberikan 10 persen per bulan atau 1 persen per hari. Tidak mungkin demikian, dari mana mereka akan memberikan.

Misalnya, mereka minta kita tanam uang Rp10 juta kemudian dijanjikan akan memberikan bunga 1 persen per hari. Mereka memang akan kasih imbal hasil 1 persen per hari tapikan itu dari uang kita juga, lalu lama kelamaan kita tertarik untuk menambah terus menambah nilai investasinya hingga akhirnya kerugian makin besar.

Jadi masyarakat kita juga harus sadar juga secara logis kalau tidak mungkin orang lain akan membuat kita kaya. Atau tidak mungkin kan orang lain akan memberikan kita mobil hanya dengan uang Rp7 juta yang kita setorkan.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.