Meneropong Arah Pasar Jelang Pemilu 2024, Ini Rekomendasi Investasi Reksadana untuk HNWI

Hanum Kusuma Dewi • 07 Aug 2023

an image
Ilustrasi pasar saham yang berpeluang naik menjelang pemilu 2024, yang bisa berdampak positif bagi investasi reksadana berbasis saham. (Shutterstock)

Menurut data historis dalam 5 pemilu terakhir, indeks saham selalu naik sepanjang tahun pemilu

Bareksa.com – Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024 untuk memilih presiden, legislatif dan kepala daerah secara serentak untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pesta demokrasi ini diperkirakan dapat mendorong belanja masyarakat dan mendorong ekonomi melalui dana kampanye, yang menjadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia termasuk investasi reksadana

Terdapat potensi perputaran dana di sektor riil sekitar Rp355,5 triliun dari kampanye pemilu yang akan dilaksanakan menurut estimasi Credit Suisse, setara dengan 1,9% PDB Indonesia. Hal ini diharapkan bisa memberi sentimen positif ke pasar saham, yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Head of Investment Bareksa Christian Halim mengatakan bahwa secara historis dalam 5 pemilu terakhir, IHSG 5 kali menguat sepanjang tahun pemilu, dengan rata-rata return sebesar 45,3%. Bahkan secara lebih detail, mengutip data Syailendra, IHSG selalu naik dalam 9 bulan menjelang hari pemilihan presiden. 

Sumber: Riset Jagartha 

"Secara historis, indeks saham (IHSG) dapat mencetak kinerja positif selama tahun pemilu. Investor dapat memanfaatkan peluang kenaikan dengan membeli reksadana berbasis indeks saham," kata Christian. 

Sumber: Riset Syailendra

Selain itu, sejak awal tahun hingga saat ini (3 Agustus 2023), investor asing telah melakukan pembelian di pasar saham sekitar Rp23,83 triliun. Saham yang dibeli investor asing mayoritas adalah saham berkapitalisasi besar yang memiliki kinerja keuangan stabil seperti perbankan konvensional dan sektor konsumer.

Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya juga menyoroti bahwa sejumlah sektor saham berkinerja unggul ketika pemilu, yaitu finansial, konsumen dan media. Menurutnya, sektor finansial akan mendapat dorongan dari pembiayaan proyek untuk menjaga kepercayaan publik dan data ekonomi tetap bagus, sehingga mendorong penyaluran kredit. 

"Sementara itu, sektor konsumen mendapat angin segar dari dana kampanye yang digunakan untuk berbelanja barang kebutuhan pokok. Kemudian, sektor media dan telekomunikasi terdorong karena adanya iklan kampanye kandidat melalui TV, media cetak maupun elektronik," jelas Erik. 

Beli Reksadana, Klik di Sini

Faktor Ekonomi dan Suku Bunga

Sebagai tambahan, Erik juga menjelaskan bahwa ada sejumlah faktor di luar pemilu yang mempengaruhi pasar domestik, seperti kondisi ekonomi dan inflasi Amerika Serikat, serta kebijakan bank sentral global dan Bank Indonesia

"Bank sentral AS kemungkinan masih akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada September tetapi keputusan akan bergantung terhadap data ekonomi yang keluar. Sementara itu, BI menunggu langkah The Fed dengan kecenderungan akan memangkas suku bunga lebih cepat daripada The Fed," kata Erik. 

Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Chief Executive Officer Bareksa  Prioritas Ricky Rachmatulloh merekomendasikan pada investor High Net-Worth Individual (HNWI) khususnya yang memiliki profil risiko agresif, untuk membeli reksadana saham yang memiliki eksposur di sektor yang diuntungkan dari pemilu. "Ini adalah kesempatan yang bagus bagi investor agresif dan long-term untuk membeli reksadana saham hingga tahun depan." 

Di samping itu, dia juga menyarankan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi untuk menjaga stabilitas portofolio sembari menunggu The Fed atau BI akan mengumumkan untuk memangkas suku bunga. Terakhir, investor konservatif atau yang mengutamakan likuiditas disarankan untuk menaruh asetnya di reksadana pasar uang.

Tabel Kinerja Reksadana Rekomendasi Bareksa Prioritas

Klik untuk Beli Reksadana Sekarang

(hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.