Gaya Hidup Juragan Ganggu Modal Usaha? Ini Solusi Manajemen Kas Bareksa Bisnis

Abdul Malik • 26 Sep 2022

an image
Ilustrasi seorang wanita pemilik usaha bisnis partner Grab Merchants yang sedang berpikir mengenai investasi reksadana untuk memaksimalkan cash management menggunakan Bareksa Bisnis. (shutterstock)

Investasi reksadana di Bareksa Bisnis bisa optimalkan cash flow perusahaan

Bareksa.com - Menjadi pemilik bisnis alias juragan tentu memiliki tantangan tersendiri. Kondisi yang paling sering terjadi adalah, juragan yang baru membuka usaha tidak bisa membedakan uang untuk bisnis dan uang dana pribadi. 

Kalau juragan tidak bisa memisahkan dana bisnis dan pribadi, ke depan tentu akan sulit mengetahui apakah usaha yang dilakukan sudah memberikan untung atau profit. Apalagi, kalau gaya hidup juragan membuat keuangan sulit tertata rapi. 

Bagaimana cara membangun bisnis yang sehat dan tidak terganggu gaya hidup juragan? Berikut ulasan tips bisnis dari Bareksa dengan platform Bareksa Bisnis

Tips Bisnis Sehat dan Juragan Sehat

1. Pisahkan uang bisnis dan uang pribadi

Uang yang dipakai untuk perputaran bisnis jangan dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juragan. Sehingga, arus kas (cash flow) bisnis bisa terpantau dengan baik. 

2. Punya asuransi

Agar juragan bisa produktif untuk bekerja dengan baik dan fokus pada bisnis, tentu harus sehat. Untuk masalah kesehatan, sebaiknya juragan punya asuransi. Tidak harus asuransi korporat yang mahal, BPJS Kesehatan saja cukup. 

3. Dana darurat

Sebelum memiliki bisnis, juragan harus punya dana darurat untuk keperluan pribadi yang mendadak dan tidak terduga. Dana darurat ini penting agar, uang bisnis tidak terpakai keperluan pribadi. Misalnya, laptop hilang atau rusak sehingga tidak bisa dipakai bekerja, atau mengalami musibah/kecelakaan. 

Besaran dana darurat untuk yang masih lajang (single) setidaknya 6 kali pengeluaran bulanan juragan. Misalnya, pengeluaran per bulan Rp5 juta, maka dana darurat yang harus disiapkan minimal Rp30 juta. Semakin besar dana darurat semakin baik, sehingga bila ada kejadian tidak mengganggu cash flow usaha. 

4. Tingkatkan ukuran bisnis

Bila bisnis sudah berjalan, biasanya sudah mencatat marjin keuntungan. Sebagai jurangan, perlu memikirkan bagaimana keuntungan semakin besar, tentu dengan cara ekspansi atau meningkatkan ukuran bisnis. 

Misalkan sekarang bisnis sudah mencatat keuntungan atau marjin hingga 20%, maka sisihkan sebagian keuntungan untuk investasi seperti menambah modal agar bisa mencari lebih banyak penghasilan. 

Optimalkan Cuan dengan Investasi

Bila juragan sudah punya asuransi dan dana darurat, serta memisahkan dana bisnis dari dana pribadi, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan dana bisnis dan dana pribadi dengan investasi. 

Mengapa harus investasi? Investasi lebih dari sekadar menabung karena hanya menyimpan uang saja nilainya bisa tergerus oleh inflasi. Selain itu, menyimpan di bank saja bisa terkena biaya admin bulanan yang mengurangi profit dari dana usaha. 

Sebagai contoh, di salah satu bank BUMN, ada biaya admin sebesar Rp11.000 untuk saldo kurang dari Rp10 juta, sementara untuk saldo lebih dari Rp10 juta, biaya admin dikenakan Rp12.000 per bulan. Di samping biaya admin, ada juga biaya bulanan kartu sebesar Rp2.000 untuk kartu classic dan Rp6.500 untuk kartu gold

Di sisi lain, bunga tabungan memang ada, tetapi besarannya hanya 0,7% per tahun. Bunga bisa mencapai 1,9% per tahun kalau tabungan di atas Rp1 miliar. Dan kalau saldo tabungan kurang dari Rp1 juta, mendapat 0% alias tidak mendapat bunga bank. 

Akibatnya, nasabah yang hanya menyimpan uang di rekening tabungan bank, semakin lama uangnya berkurang, bukannya bertambah. 

Bagaimana cara menyimpan uang agar nilainya tidak berkurang?

Di samping rekening tabungan, ada alternatif menyimpan uang yang relatif aman tetapi berpotensi mendapatkan imbal hasil lebih tinggi daripada bunga bank, yaitu reksadana pasar uang. Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan seperti deposito, obligasi dan saham. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Adapun reksadana pasar uang adalah reksadana yang mayoritas portofolionya berisikan instrumen pasar uang, yaitu deposito, surat berharga negara atau obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Dengan isi portofolio tersebut, sifat reksadana pasar uang memiliki risiko rendah dan sangat likuid. 

Dari mana reksadana bisa mendapatkan keuntungan? Nilai aktiva bersih (NAB) reksadana bisa tumbuh seiring dengan pertumbuhan aset-aset yang ada di dalamnya. Makanya, investor yang memegang reksadana bisa meraih keuntungan dari selisih NAB saat pembelian (subscription) dan pencairan (redemption). 

Sebagai ilustrasi, saat ini di super app investasi Bareksa, top 5 produk reksadana pasar uang mencatat imbal hasil (return) mulai dari 4,17% hingga 4,52% setahun terakhir (data per 2 September 2022). 

Sebagai catatan, keuntungan reksadana ini sudah bersih tidak dikenakan biaya admin bulanan atau potongan pajak lagi. Selain itu, berapapun modal investor baik Rp100.000 atau Rp100 juta, kesempatan untuk mendapatkan imbal hasilnya sama.  

Simulasi Investasi Reksadana

Seperti apa potensi keuntungan investasi reksadana dibandingkan menabung di rekening bank saja? Mari kita gunakan simulasi berdasarkan data historis di super app Bareksa. 

Misalkan seorang nasabah menyimpan Rp10 juta di tabungan bank dan Rp10 juta di reksadana pasar uang. Setelah setahun, simpanan di bank justru berkurang karena ada biaya admin dan biaya kartu bulanan, sementara bunga bank yang didapat tidak seberapa. 

Tabel Simulasi Reksadana Vs. Tabungan Bank Setahun*

Saldo awal


10.000.000

10.000.000

Biaya admin

Rp11.000 X 12 =

-132.000

0

Biaya kartu

Rp2.000 X 12 =

-24.000

0

Bunga (imbal hasil)

0,7%

70.000

4,52% = 452.000

PPh bunga

20% Bunga

-14.000

0

Saldo akhir


9.900.000

10.452.000

Pertumbuhan


-1,00%

4,52%

Sumber: Bareksa.com

*Kinerja top reksadana per 2 September 2022, biaya admin dan biaya kartu berlaku di Bank BRI

Namun, seperti terlihat dalam tabel, simpanan di reksadana pasar uang dalam setahun justru tumbuh 4,52% sehingga nilainya menjadi Rp10.452.000. Imbal hasil ini sudah bersih dan tidak terkena potongan admin atau pajak. 

Jadi, seperti hasil simulasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyimpan dana di reksadana pasar uang dapat memberikan imbal hasil yang lebih menguntungkan daripada menyimpan dana di rekening bank. Hal ini juga berlaku bagi institusi atau pemilik bisnis yang ingin investasi untuk memaksimalkan cash management

Bareksa Bisnis

Apakah Anda seorang pemilik bisnis yang ingin memaksimalkan dana kas usaha

Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis

Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka. 

Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan. 

Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?

1. Multiple User Access

Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.

2. Investment Report​

Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.

3. Document Approval

Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.

4. Order Reminder​

Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.

Keuntungan berinvestasi di Bareksa Bisnis

1. Terdaftar dan Diawasi OJK

Bareksa Bisnis memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.

2. Sistem yang Aman

Bareksa Bisnis memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.

3. Lengkap & Mudah Diakses

Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.

4. Relationship Manager Berpengalaman

Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.

5. Gratis Biaya Transaksi

Investor Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan. Kecuali produk reksadana dari MI Schroders dan Sinarmas.

Jadi ayo daftar di Bareksa Bisnis sebagai pemilik usaha dan kelola dana kas usaha lebih baik dengan reksadana. 

(Hanum KD)

Daftarkan Usaha Anda

* * * 

Download super app investasi Bareksa di App Store

Download super app investasi Bareksa di Google Play Store

Daftar sebagai pelaku usaha di sini 


DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.